Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyoal Pelaksanaan Pendataan Keluarga 2021, Penuh Ketidaksiapan dan Terburu-buru

10 Juni 2021   13:26 Diperbarui: 10 Juni 2021   13:43 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendataan Keluarga 2021 (foto dari jateng.bkkbn.go.id)

Sudahkah keluarga kamu kedatangan petugas pendata dalam Pendataan Keluarga 2021? 

Tiga puluh satu Mei 2021 adalah batas akhir pendataan keluarga 2021. Sebuah pendataan yang memfokuskan pada jenjang keluarga, baik masalah keluarga berencana, ketersediaan akses layanan kesehatan dan kesejahteraan, hingga melihat secara detail karakteristik keluarga (konflik, masalah keuangan, pemanfaatan internet, kepemilikan bumi dan bangunan, hingga deteksi dini stunting.

Pendataan keluarga ini seharusnya digelar tahun lalu, tapi karena berbarengan dengan datangnya tamu yang tak diundang, covid-19, maka pelaksanaan diundur pada tahun ini, 2021. Sebab sejatinya, pelaksanaan pendataan ini adalah pendataan rutin lima tahun sekali.

Dalam pendataan kali ini, BKKBN menggunakan dua model, yakni pendataan online atau daring (smartphone) dan pendataan secara luring (kertas), tapi nanti juga didata secara daring.

Model pertama, kader pendata menggunakan smartphone sebagai upaya melakukan pengisian borang pendataan keluarga melalui laman yang telah ditentukan. Jadi, data dari kader pendata langsung diverifikasi oleh pusat (BKKBN) dan bakal mendapat feedback, berupa hasil pendataan. Apakah datanya valid, tidak valid, dan anomali.

Model kedua, kader pendata menggunakan formulir cetak, fisik yang diisi oleh kader setelah melakukan pendataan ke rumah-rumah warga. Setelah itu, formulir yang terisi diserahkan kepada manajer data (kecamatan) guna diunggah secara daring.

Kenapa harus dua metode? Sebab, ketersediaan jaringan internet di berbagai daerah di Indonesia belum merata, ada daerah yang terjangkau internet ada yang belum. Maka, tidak dapat dilakukan secara menyeluruh untuk satu metode saja.

Tulisan tidak akan membahas mengenai borang kuesioner pendataan keluarga. Melainkan melihat seberapa siap penyelanggaraan PK2021 dalam melaksanakan pendataan. Sebab banyak terjadi kebingungan yang diderita oleh kader pendata (kader lapangan).

Pelaksanaan Pendataan Keluarga 2021, penuh drama ketidaksiapan laman unggah data.

Tangkapan layar menu utama laman PK2021 yang dilakukan oleh kader pendata, versi 2.2.7 (dokumen pribadi)
Tangkapan layar menu utama laman PK2021 yang dilakukan oleh kader pendata, versi 2.2.7 (dokumen pribadi)
Dalam usaha kader pendata menyetorkan hasil survei atau pendataan tersebut, tidak berjalan lancar karena sering terjadi perubahan laman (update). Intinya, BKKBN melakukan berbagai revisi laman website yang digunakan untuk unggah data. Yang hal ini dilakukan dalam waktu pelaksanaan kegiatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun