Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Usia 18 Tahun Beli Reksa Dana, Usia 25 Tahun Buka Toko Kelontong

30 Mei 2021   12:57 Diperbarui: 30 Mei 2021   13:02 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mempersiapkan pengelolaan keuangan masa depan dengan membeli produk reksa dana atau menabung di bank (foto dari pixabay.com)

Secara hukum, usia 18 tahun telah dikatakan cakap hukum dan mampu mengambil keputusan secara pribadi. Sehingga segala tindakannya dapat dijerat hukum atau peraturan perundang-undangan. Terlebih segala jenis layanan pemerintah dapat dinikmati secara leluasa, bilamana yang membutuhkan layanan tersebut berusia minimal 17 tahun.

Sangat bersyukurlah dirimu yang sekarang berusia minimal 17 bahkan 18 tahun. Kenapa? Kamu sudah diperbolehkan menabung di bank atas nama pribadi, membeli produk reksa dana, dan menikmati layanan publik yang disediakan pemerintah.

Reksa dana (foto dari obligasi.co.id)
Reksa dana (foto dari obligasi.co.id)
Guna menyiapkan kesigapan menghadapi masalah ketika berusia 25 tahun, saya sarankan kamu untuk beli reksa dana. Mengapa harus reksa dana dan mengapa bukan disarankan menabung di bank?

Pertama, kamu hidup ditengah zaman digital. Segala akses terbuka lebar dan wajib kamu manfaatkan sedari awal. Benar, tidak ada kata terlambat. Tapi, lebih cepat itu lebih baik.

Dulu sebelum ada platform digital mengenai jual beli reksa dana, prosedurnya sangat sulit dan butuh biaya besar. Makanya, tidak dapat sembarang orang membeli produk reksa dana. Hingga pada saat ini, muncullah berbagai platform digital yang memperjualbelikan produk reksa dana kepada semua orang dengan biaya sangat murah, bahkan kelewat murah.

Dengan uang sebesar sepuluh ribu saja, kamu dapat membeli produk reksa dana. Entah reksa dana pasar uang, reksa dana obligasi, reksa dana saham, dan reksa dana campuran. Bagaimana? Kelewatan mudah dan murahnya, bukan?

Tulisan ini tidak sedang mengiklankan sebuah platform digital reksa dana mana pun dan tidak membanding-bandingkan reksa dana dengan perbankan. Melainkan sebuah opsi mengelola keuangan guna menyiapkan masa seperempat abad usia kita. 

Menabung di bank ada biaya bulanan, yakni admin bank (foto dari journal.sociolla.com)
Menabung di bank ada biaya bulanan, yakni admin bank (foto dari journal.sociolla.com)

Mengapa tidak dengan menabung di bank daripada membeli reksa dana?

Sebagian orang beranggapan, menabung di bank itu jauh lebih aman daripada menabung (investasi produk reksa dana). Secara umum benar. Tapi, bila kita kaji dari sisi matematis dan ekonomi, reksa dana lebih memberikan keuntungan yang lebih baik dari pada menabung di bank.

Adi menabung di bank sebulan sekali selama setahun, sebesar 100 ribu dengan biaya admin bank sebesar empat ribu lima ratus rupiah per bulan. Jadi, uang Adi pada Januari tahun depan adalah (100.000- 4.500) X 12 = 1.146.000

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun