Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Goblok Masih Naik Kelas? Salah Guru atau Pemerintah??

5 Agustus 2020   07:22 Diperbarui: 5 Agustus 2020   07:14 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto siswa belajar daring (dokpri)

Bayangkan, anak kelas 5 SD tidak bisa baca, tulis dekte, dan hitung. Pantaskah naik kelas?

Layak. Itulah fakta pendidikan pedesaan kita saat ini bahkan perkotaan sekali pun.

Secara akademik, peserta didik semacam itu tak layak dan tak pantas naik kelas. Kenapa? Jelas. Wong tidak bisa catulistung. 

Ilmu pengetahuan yang disuguhkan guru tak terserap dengan apik. Hasilnya pun mengecewakan dan mengkhawatirkan. Tak ada lagi harapan Indonesia Emas 2045. Sama saja, SDM Indonesia tetap rendah. 

Katanya dan entah kata siapa, peningkatan SDM hanya bisa dilalui dari pendidikan. Jika pendidikan kita buruk, jangan harap mampu bersaing secara global. Toh, yang sering ikut kompetisi dunia dari sekolah unggulan di perkotaan. Pedesaan mah apa coba. Kalah jauh.

Pendidikan di pedesaan hanya meningkatkan angka pelajar dari tahun ke tahun tanpa adanya kenaikan signifikan terhadap kualitas SDM yang dihasilkan. Hanya berpacu pada, pokok anak saya naik kelas.

Wilayah saya secara abstrak berada sekitar 7 km dari bibir pantai selatan Pulau Jawa. Terka saja kondisi saya dan ribuan generasi cendekianya. 

Untung bukan daerah 3T. Akses internet masih stabil, listrik menyala sepanjang waktu, sarpras sosial, kesehatan, dan pendidikan memadai. Namun, kenapa pola pendidikan pedesaan seperti itu. Menaikkan siswa ke level atas walau kemampuannya tidak cukup. 

Hal tersebut, sebenarnya merugikan guru dan sekolah. Guru gagal mendidik siswa-siswi. Sekolah tak mampu mencetak lulusan terbaik. Cukup angka 75 di ijazah. Padahal, realnya hanya dapat 25 tiap ulangan.

Angka-angka itu tak mengantarkan siswa pedesaan bersaing tingkat kabupaten. Contoh, OSN. Gagal berangkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun