Mohon tunggu...
Bayu Firmansyah
Bayu Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis yang menulis

Seorang lulusan public relations yang gemar membaca buku dan menonton anime di waktu senggang. Menulis sebagai ajang pelampiasan atas keresahan yang dialami sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dilema Pemilih, Sulitnya Mencari Pemimpin Terbaik

2 Februari 2024   16:50 Diperbarui: 2 Februari 2024   17:45 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemimpin Menggunakan Bidak Catur | Unsplash.com

Dalam rangka melindungi diri sendiri dan menjaga iklim pendukung di antara para simpatisan pasangan calon presiden, saya merasa perlu memberikan sedikit klarifikasi sebelum melanjutkan tulisan ini. 

Peringatan! Tulisan ini sepenuhnya bersifat objektif dan asumtif. Tulisan ini menggunakan pandangan pribadi, fakta dan sedikit riset sederhana sebagai fondasi argumennya. Tulisan ini didasari oleh dilema saya yang saat ini masih belum memantapkan hati untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden.

Jadi jelas bahwa saya bukanlah utusan dari salah satu pasangan calon presiden. Sebaliknya, saya ingin sedikit mengulas setiap calon presiden dari sudut pandang orang awam.

Saya paham betul jika pembaca tidak memiliki banyak waktu, begitu pula penulis. Maka dari itu, tulisan ini akan khusus membahas rekam jejak kontroversial calon presiden. Adapun pembahasan tentang calon wakil presiden akan diulas di artikel yang berbeda.

Bila Anda sama seperti saya yang masih bingung dalam menentukan dukungan, tolong untuk tidak berharap lebih pada ulasan-ulasan di bawah. Anda bisa menjadikan media-media arus utama sebagai rujukan dan referensi dalam menentukan dukungan, itu pun bila masih ada yang netral.

Calon Presiden Nomor 01

Jujur saja, kelihaian Anies Baswedan dalam bertutur kata di setiap forum, resmi dan tidak resmi, membuat mata saya berbinar terkagum-kagum. Ia seakan representasi dari pemimpin arif dan bijaksana, yang tahu harus bicara apa di situasi apapun dengan durasi berapa pun.

Lawan-lawan politiknya bahkan tidak segan mengakui keterampilan Anies yang satu itu. Namun demikian, bukan lawan politik namanya jika hanya memuji. Kelancaran Anies dalam bertutur kata dinilai tidak sejalan dengan kelancaran implementasi dari perkataannya. Alias hanya jago ngomong, tidak jago eksekusi. Belakangan, gelar omon-omon disematkan kepadanya oleh Calon Presiden 02 Prabowo Subianto, tentu secara tersirat.

Terdapat beberapa kontroversi yang mengitari Anies selama menjadi politisi, khususnya sewaktu ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Di antaranya:

Politik Identitas di Pilgub DKI Jakarta 2017. Dalam rangka memenangkan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, Anies dianggap menggunakan pakaian 'Islam' sebagai branding utamanya. Hal ini diakui oleh Mardani sebagai Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi kala itu, ia menyebutkan bahwa pasangan Anies-Sandi memanfaatkan momentum Aksi 212 untuk mencari suara dari umat Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun