Mohon tunggu...
batara tobing
batara tobing Mohon Tunggu... Akuntan - Memperluas dan berbagi wawasan

Purna bhakti ASN

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Oom Simon, Terima Kasih...

4 Maret 2024   12:08 Diperbarui: 4 Maret 2024   19:56 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syukurlah, lambat laun di kemudian hari dalam perkembangan politik dan diplomasi luar negeri Indonesia selanjutnya, isu Republik Maluku Selatan (RMS) ini kian surut. Malahan, beberapa pemain sepak bola Belanda keturunan Maluku yang telah mentas dan berprestasi di liga-liga Eropa menunjukkan minat dan kecintaannya terhadap NKRI dengan kesediaan mereka untuk membela tim nasional Indonesia bertanding ditingkat dunia. Tentu, dengan mengubah kewarganegaraan mereka menjadi warga negara Indonesia. Sesuatu yang positif bagi perkembangan politik, diplomasi, dan perkembangan sepak bola Indonesia.

Kendati demikian, hari-hari ini ternyata proses naturalisasi warga keturunan Maluku dan keturunan Indonesia lainnya di diaspora untuk pulang membela Merah Putih tidak semua mendapatkan respons positif. 

Di saat sidang DPR lalu, misalnya, untuk mendapatkan persetujuan alih warga negara pemain bola Eropa berprestasi diaspora itu untuk mengenakan kaos berlambang Garuda di dada mereka, mendapat pertentangan bila pemain tim nasional sepak bola diisi oleh pemain-pemain naturalisasi. Mereka berdalih ingin mengutamakan pemain lokal. 

Aneh juga, membeda bedakan warganegara eks naturalisasi dengan warganegara sejak lahir. Bukankah bila telah sah menjadi warga negara Indonesia, hak dan kewajibannya telah sama tanpa membeda bedakan suku dan asal keturunan mereka?

Mungkin para legislator yang kurang setuju naturalisasi pemain sepakbola tim nasional sepak bola Indonesia itu tidak pernah tahu sejarah panjang perjalanan politik dan diplomasi Indonesia dalam hal merangkul semua suku dan daerah, termasuk yang berada di mancanegara untuk menjaga utuhnya NKRI dan berjuang membela Merah Putih.

Bagaimanapun, selamat menjalani karier baru di Jerman, tot ziens Oom Simon Tahamata, viel gluck @Deutsch...

***

Batara Tobing.
Tanjungsari, 4 Maret 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun