Syukurlah perkembangan sepakbola Indonesia belakangan ini menunjukkan titik harapan setelah ditangani oleh coach Shin Tae Yong, mantan pelatih Korea Selatan saat menjungkalkan tim Jerman di Piala Dunia tahun 2018 di Rusia.
Pembinaan sepakbola nasional Indonesia semestinya mengikuti trend pembinaan modern dengan cara pembinaan sejak usia dini, kompetisi sehat, termasuk naturalisasi yang belakangan sudah berjalan dengan alih kewarganegaraan beberapa pemain Belanda dan Inggris untuk memperkuat tim nasional sepakbola Indonesia.
Walaupun ada juga yang bernada miring tentang naturalisasi ini yang menganggap bahwa pemain sepakbola nasional Indonesia selayaknya diisi penduduk asli, namun menurutku itu semata pandangan sempit seperti katak dalam tempurung. Bukankah pemain yang di naturalisasi adalah para pemain yang orang tua atau kakek neneknya memiliki darah Indonesia dan berhak berjuang demi keharuman tanah air para orang tua dan kakek nenek yang mereka bela dan kini menjadi tanah air mereka juga?
Prancis , Belgia, Belanda dan hampir semua tim nasional Eropa melengkapi tim nasional mereka dengan pemain pemain naturalisasi, makanya jangan heran bila tim tim nasional eropa didominasi olah pemain kulit hitam dan rambut gimbal.
Bahkan jangan heran pula bahwa Ruud Gullid, bintang sepakbola Belanda di Piala Dunia yang lalu menurut beritanya, ternyata memiliki darah keturunan Jawa juga.
Menjadi visi bagi tim nasional Indonesia dimasa yang akan datang dengan pemain dari berbagai suku, termasuk pemain naturalisasi berkiprah di Piala Dunia mendatang seperti apa yang dikiprahkan oleh tim sepak bola Hindia Belanda di piala dunia tahun 1938 itu. Tentu dengan pembinaan yang konsisten, semangat bushido juga dan hal penting yaitu kekompakan semua pemangku kepentingan untuk kemajuan sepakbola untuk dapat menyamai apa yang dihasilkan oleh samurai biru tim nasional Jepang di piala dunia kali ini.
Sekali lagi, selamat buat tim nasional Jepang, Congratulation.., Omedetou tim Samurai Biru...
Banzai...
Tanjungsari, 2 Desember 2022
Batara Tobing.