Mohon tunggu...
Basuni ahmad
Basuni ahmad Mohon Tunggu... Guru - penulis buku Aktualisasi pemikiran pluralisme KH. Abdurrahman Wahid

Merenda kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Profil Pelajar Pancasila Grand Desain Ala Mas Mentri

1 Agustus 2021   11:20 Diperbarui: 1 Agustus 2021   11:38 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan abad 21 dalam rangka menyongsong era digital dan era  industri 5.0. Menghadirkan pelajar madiri, kritis, kreatif, bergotong royong, berkebinekaan global, berakhlak mulia, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai konstruksinya.

Orientasi mulya Mas mentri itu mengkristal dalam istilah Profil Pelajar Pancasila.
Profil pelajar Pancasila sebagai jawaban atas tes PISA Indonesia yang berada di urutan 72 dari 78 negara yang ikut melakukan tes assesment pembelajaran bagi pelajar.

Pelajar, ataupun siswa didesain memiliki kecakapan sebagai modal dasar hidup di abad 21. Kini era milenial namun bukan berarti harus tercerabut dari jati diri bangsa yang bebudaya. 

Maka diketengahkan profil pelajar pancasila. Yang digali pengejawantahannya dari bagaimana tokoh pendidikan Indonesia meramu dan meracik dalam kegiatan pembelajaran bagi bumi putera kala itu.

Ramuan dan racikan itu  digelorakan oleh putra bangsawan tetapi ingin melebur dengan rakyat jelata, kebangsawanannya dia tinggalkan demi mengangkat harkat derajat bangsanya beliau adalah Ki Hadjar Dewantara, pendiri Taman Siswa.
Falsafah pendidikannya hidup abadi melampaui usianya.

Dalam rangka membentuk pribadi peserta didik Pelajar pancasila, mendikbud membuat kebijakan sekolah penggerak, dan guru penggerak. Sekolah penggerak diharapkan jadi lokomotif penggerak peradaban luhur. Dari itu kemendikbud melatih para profesional untuk menjadi pelatih pengawas. Guru, dan kepala sekolah untuk mampu bergerak bersama mengejawantahkan prinsif merdeka belajar dari falsafah pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

Dari itu sekolah penggerak dalam  rangka membentuk pelajar pancasila, pertama kali yang dilakukan satuan pendidikan harus melakukan analisis mendalam tentang lingkungan sekolah termasuk sdm yang ada.

 Langkah kedua menentukan visi misi sekolah yang didalam nya menjiwai salah satu dari 6 nilai profil pelajar pancasila. Enam nilai profil pancasila itu adalah ; Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Mandiri, Kreatif, kritis, bergotong-royong, dan berkebhinekaan global.

Santuan pendidikan setelah membuat visi misi sekolah tahap selanjutnya adalah merancang kurikulum operasional sekolah (Kos) yang disusun oleh Tim pengawas Kepala sekolah, dan Komite pembelajaran. Dimana KOS merupakan rambu2 pelaksanaan kegiatan kbm di sekolah.

Di dalamnya tertuang Capaian Pembelajaran yang telah ditentukan oleh Kemendikbud melalui peraturan.
Capaian pelajaran sebagai kompetensi minimal yang harus dimiliki peserta didik setelah mempelajari satu fase pembelajaran. Jadi dalam KOS tidak mengenal lagi istilah KI-KD.

Dalam KOS dilampirkan tahapan modul ajar berisi tujuan pembejaran, kegiatan pembuka, Inti, dan penutup dan lampiran-lampiran materi ajar dan buku sumber.
Dalam tahapan pembelajaran ada assesment diagnosis untuk memetakan peserta didik baru sesuai dengan bakat ,minta dan gaya belajar.
Sehingga teridentifikasi psikis dan kompetensi peserta didik baru. Agar guru mampu memberikan pengajaran sesuai kebutuhan dan gaya belajar peserta didik ini maksud dari merdeka belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun