Mohon tunggu...
Basuki Ranto
Basuki Ranto Mohon Tunggu... Dosen

Pengalaman di BUMD dan BUMN, menulis dan berorganisasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Umuk dan Glembuk (Jawa) Sebuah Strategi Mempengaruhi Pengikut

22 Juli 2025   07:10 Diperbarui: 22 Juli 2025   07:10 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hal tersebut terkait dengan upaya untuk membuat kepercayaa (trust) seseorang dengan menunjukkan sebuah kualitas , kekuatan dan  reputasi yang dimiliki melalui umuk dan glembuk sehingga bisa dijadikan sebuah kebanggaan sebagai seorang tokoh yang akan menjadi seorang pemimpin.

Sekalipun demikian, rasanya untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat tidak mudah terkait dengan  kredibilitas yang dimiliki.
Untuk memperoleh kepercayaan dari publik sangat bergantung kepada kiprah yang dilakukan dan bisa diakui  serta dirasakan masyarakat.
Lebih lanjut menurut voaislam, cara ini digunakan oleh orang nomor satu di negeri ini (JoWi) yang mampu menjadi penguasa selama sepuluh tahun denga menggunakan strategi ini untuk memperoleh kepercayaan dari rakyat yaitu dengan syrategi umuk dan glembuk, sehingga bisa memenangkan sebuah kontestasi pemilihan pemimpin negeri.

Umuk dilakukan untuk memberikan kesan rendah hati dan kesederhanaan dalam kehidupan keseharian dan glembuk menjadi sebuah ajian dalam mewujudkan kepercayaan sebagai pengikut dan fanatisme untuk memilih menjadi pemimpin yang merakyat.

Melalui cara umuk dan glembuk keberhasilan JoWi di dukung melalui representasi dengan koalisi sejumlah partai besar. Selain itu sejumlah taipan bisnis yang sering disebut dengan "sembilan naga" mendukung secara total dan menjadi andalan (backbone) dari sisi financial, dengan maksud untuk kelangsungan bisnis dan penguasaan ekonomi yang selama ini sudah nyaman.

Umuk dan Glembuk sebagai sebuah strategi dibuktikan dengan kepura-puraan dengan sikap sederhana, melalukan taktik "blusukan" dan mengunjungi tempat-tempat warga yang kurang berkecukupan dengan membagi sembako yang berdampak mendapatkan kesan oleh warga masyarakat sebagai pemimpin yang merakyat, peduli wong cilik, jujur dan sederhana yang merupakan bentuk pengakuan sebagai pemimpin yang egaliter.

Umuk dan glembuk merupakan sebuah fenomena mencari keperyaan dan simpati walaupun sesungguhnya ada sikap sombong dan ngapusi yang aslinya banyak hal yang tidak sesuai dengan kenyataan. Dalam kenyataannya strategi umuk dan glembuk berhasil dengan kemenangannya menjadi pemimpin disebuah negara yang besar dan kaya akan sumber daya alamnya.

*Kesimpulan*

Sebagai bagian akhir dari pembahasan ini, maka ada beberapa catatan yang merupakan kesimpulan adalah sebagai berikut:

*Pertama* Umuk dan Glembuk menjadi sebuah strategi dalam mempengaruhi pengikut dalam hal ini masyarakat untuk mengakui dan mendukung dalam memilih seseorang menjadi pemimpin.

*Kedua* Umuk dan glembuk bisa digunakan dalam sistem politik traksaksional dengan prinsip menggunakan janji dan imbalan tertentu atau dengan menggunakan istillah "wani piro" dalam bahasa jawa, sehingga didalamnya banyak tekanan dan ada ancaman.

*Ketiga* Umuk dan Glembuk pada akhirnya akan menimbulkan banyak masalah karena secara konsep didalamnya ada unsur ketidak sesuaian antara yang dikatakan, dinyatakan dan dijanjikan dengan kejadian yang sebenarnya yang berdampak kepada kekecewaan dan penyesalan.
(22072025,m@s-b@s)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun