Mohon tunggu...
Bastanta WahyuPerkasa
Bastanta WahyuPerkasa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pahlawan yang Tak Dikenang

27 November 2023   10:48 Diperbarui: 27 November 2023   10:56 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di kota kecil Bernama Jayakarta, terdapat seorang wanita bernama Lara yang hidup tanpa kehebohan atau kemegahan. Dia bukanlah pahlawan seperti yang sering kita lihat di layar, yang mengenakan jubah berwarna cerah atau topeng yang mengkilap. Lara adalah pahlawan dalam bentuk yang lebih sederhana, memiliki hati yang penuh dengan kebaikan yang tak terhitung jumlahnya

Seiring berjalannya waktu, Lara menjadi seperti pemandu roh bagi Ali. Dia tidak hanya memberikan bantuan praktis seperti makanan dan tempat tinggal, tetapi juga memberikan pendengaran tanpa syarat. Lara mendengarkan cerita hidup Ali tanpa menghakimi atau menilai. Dia memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan oleh remaja itu.

Ali, yang awalnya penuh dengan rasa putus asa, mulai merasakan semangat yang tumbuh di dalam dirinya. Lara membantu mengubah pandangan hidupnya. Dia mulai terlibat dalam program-program positif di pusat komunitas, menemukan bakat dan minat yang tidak pernah dia sadari sebelumnya. Lara tidak hanya menjadi pahlawan baginya, tetapi juga menjadi mentornya, membimbingnya melalui setiap langkah perjalanan hidupnya.

Di sudut kota lainnya, kisah kepahlawanan lain sedang berkembang. Seorang pria tua bernama Pak Aris menghadapi kesepian setelah kehilangan istrinya. Rumahnya, yang dulu penuh tawa dan kehangatan, menjadi sunyi. Namun, kehidupan Pak Aris berubah ketika dia bertemu dengan Sinta.

Sinta adalah seorang mahasiswa keperawatan yang secara sukarela membantu di klinik setempat. Suatu hari, dia melihat Pak Aris yang kesulitan berjalan di taman. Tanpa ragu, Sinta memberikan bantuan, membimbingnya pulang, dan memastikan bahwa dia dalam keadaan baik.

Dari pertemuan tak terduga itu, muncullah ikatan antara Sinta dan Pak Aris. Sinta meluangkan waktunya untuk berbicara dengannya, mendengarkan cerita-cerita indah tentang masa lalu. Pak Aris, yang awalnya merasa terisolasi, menemukan kenyamanan dalam kehadiran Sinta. Dia tidak hanya mendapatkan perawatan fisik tetapi juga teman sejati yang memberikan keceriaan dan kehangatan kehidupan.

Pertemuan ini membuka pintu bagi keduanya untuk saling memberi. Pak Aris, dengan kebijaksanaannya yang mendalam, memberikan nasihat berharga kepada Sinta tentang kehidupan. Sinta, di sisi lain, membantu Pak Aris menjalani kehidupan yang lebih aktif dan berwarna.

Jayakarta, tanpa disadari, menjadi saksi dari dua cerita pahlawan yang berbeda. Lara dan Ali, Sinta dan Pak Aris---mereka semua mewakili kekuatan kecil yang bisa mengubah dunia seseorang. Dan ketika kisah-kisah mereka bersilangan, sesuatu yang ajaib terjadi.

Pada suatu hari, warga Jayakarta memutuskan untuk menghormati pahlawan-pahlawan tak terlihat ini. Mereka menyelenggarakan perayaan besar di pusat kota untuk mengucapkan terima kasih atas pengorbanan dan kebaikan yang telah diberikan oleh Lara, Ali, Sinta, dan Pak Aris.

Di atas panggung, Lara berdiri di antara gemuruh tepuk tangan. Ali menceritakan perjalanannya dari kegelapan menuju cahaya, dan dia melihat Lara sebagai fakta bahwa pahlawan sejati tidak selalu memiliki kekuatan fisik yang luar biasa. Sinta dan Pak Aris juga mendapat pujian dan ucapan terima kasih, membuktikan bahwa kepahlawanan tidak mengenal usia.

Malam itu, di bawah bintang-bintang yang bersinar terang, warga Jayakarta merayakan kekuatan kecil yang bisa mengubah dunia. Mereka menyadari bahwa pahlawan-pahlawan sejati tidak selalu terbang di langit atau bertarung dengan kekuatan super. Terkadang, pahlawan sejati adalah mereka yang berbagi cinta, kepedulian, dan kebaikan tanpa pamrih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun