Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menggugat Patriotisme "Orang" Indonesia

9 Agustus 2019   09:28 Diperbarui: 9 Agustus 2019   10:00 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Merdeka dalam arti yang sebenar benarnya . Merdeka dari hati yang selalu benci kepada Pemimpin mu karena kamu menganggap "tidak sesuai dengan agamamu".

Padahal kalau kamu orang yang benar benar beriman pasti inget kalau tidak ada sehelai daun yang jatuh kecuali atas seijin Ku , kan? 

Lha mbok pikir amanah seorang Pemimpin Bangsa Yang Sebesar Ini bisa dengan mudah jatuh bukan karena ketetapan Nya?  Disini bukan nya kalian yang konon beriman malah jadi mengecilkan sebuah Dzat Maha Ghaib yang sewaktu waktu bisa memanggilmu untuk pulang kapan saja? 

Atau disisi sebaliknya, melihat kesederhanaan seorang sosok pemimpin yang diberi amanah, tapi jadi buta untuk melihat kekurangan kekurangan sekelilingnya. Sosok yang hampir perfect, belum tentu sekelilingnya juga baik, Bos.

Perhatikan dan tetap lah kritis. Jangan kemakan iklan atau brosur saja dan bersantai santai. 

Sama sama harus meyakini . Yakin lah bahwa ada kebenaran juga yang datang dari saudaramu yang kebetulan sedang berseberangan ini. 

Ingatlah bahwa kalian, kita, tidak selalu atau melulu berseberangan. Kita sama sama mencintai Negara ini. Ingat ya , fokusnya pada Bangsa dan Negara ini mestinya. 

Bukan sosoknya. 

Karena kalau kita sama sama sadar , sosok pemimpin pemimpin ini sejatinya lebih mencintai negara ini ketimbang dirinya sendiri. Ambil kebaikan ini dari mereka. 

Saya sedang menggugat sebuah patriotisme dalam diri saya sendiri. Bukan nasionalisme, karena dua hal yang nyaris sama tapi sejatinya beda. 

Patriotisme ini menjadi satu catatan pengusik. Kenapa lagi lagi lomba yang di jadwalkan untuk mengingat dan memeriahkan arti sebuah kemerdekaan Bangsa yang besar ini justru di isi dengan kegiatan lucu lucuan ala perbudakan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun