Mohon tunggu...
Si Penjelajah Dunia
Si Penjelajah Dunia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Regional Manager

Saya alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, pada tahun 2008 sampai 2012 bekerja di atas kapal pesiar Holland America Line-Dianthus International. Saat ini saya telah selesai memperoleh gelar Magister Humaniora di STF Driyarkara. Selamat menikmati kisah-kisah di berbagai kota yang sempat saya kunjungi.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

La Pieta: Menggugat Perang dan Menghargai Kehidupan

31 Maret 2024   12:00 Diperbarui: 31 Maret 2024   12:11 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak tahu Kota Roma di Italia. Kota Abadi yang disebut pujangga Albius Tibullus ini sungguh menakjubkan! Seolah-olah kejayaan kota kuno di masa Romawi berdiri bersama dengan kehidupan modern. Reruntuhannya serasa hidup bersama dengan gerak kehidupan modern yang hadir bersama-sama di kota ini. Tentu saja saya beruntung karena pada tahun 2010 sampai dengan 2011 saya sempat berkunjung ke Ibu Kota Dunia, Roma.

Ketika saya di Seminari Wacana Bhakti, Jakarta, Guru sekaligus pastor saya saat itu, (Alm) Rm. Ferdinandus Kuswardianto, Pr atau dikenal sebagai Romo Anto mengajarkan kami tentang Sejarah Gereja. Cara mengajar Rm. Anto saat itu luar biasa ketika dia bicara tentang Kota Vatican yang terletak di tengah Kota Roma yang luasnya hanya 44 hektar. Cara komunikasinya yang luar biasa, jujur menginspirasi saya untuk bermimpi berkunjung ke Kota Vatican dan Kota Roma.

Lapangan Basilika Santo Petrus
Lapangan Basilika Santo Petrus

Tulisan ini saya tidak bicara mengenai sejarah, arsitektur atau pun tempat wisata di Kota Roma dan Kota Vatican. Akan tetapi saya ingin merefleksikan di hari Paskah ini tentang bagian kecil di dalam Basilica Santo Petrus yaitu The Madonna della Piet atau dikenal sebagai La Piet.

Untuk masuk ke Basilika St. Petrus dari lapangan St. Petrus, kita akan melihat 5 pintu. Kelima pintu itu adalah Door of Death (Pintu Kematian), Door of Good and Evil (Pintu Kebaikan dan Keburukan), Filarete Door (Pintu St. Petrus), Door of the Sacraments (Pintu Sakramen) dan Holy Door atau Porta Sancta (Pintu Suci). Di antara kelima pintu tersebut, biasanya pintu masuk ke dalam Basilica St. Petrus melewati Pintu Sakramen. Tidak jauh dari Pintu Suci, kita akan melihat Chapel of the Pieta dan karya seni dari Michelangelo, La Piet.

Saya ingin merenungi di hari Paskah ini tentang Patung La Piet. Patung tersebut mengambil bagian Ketika Yesus yang sudah tidak bernyawa diturunkan dari salib. La Piet adalah salah satu dari tujuh kesedihan yang diterima oleh Bunda Maria.

Apa saja ketujuh kesedihan tersebut? Pertama, nubuat Simeon bahwa Yesus adalah Messiah. Kedua, pelarian ke Mesir, saat Herodes ingin mencari dan membunuh Yesus. Ketiga, mencari Yesus di Jerusalem, Ketika Bunda Maria mengetahui bahwa Yesus menghilang. Keempat, Bunda Maria bertemu Yesus ketika Yesus memanggul salibnya. 

Kelima, berdiri di kaki salib. Keenam, saat  penyaliban dan Yesus diturunkan dari salib. Ketujuh, penguburan Yesus. La Piet adalah kesedihan keenam ketika Yesus diturunkan dari salib dan bunda Maria memangku Yesus saat tubuhnya mulai mendingin.

The Madonna della Piet 
The Madonna della Piet 

Ketika saya melihat La Piet saat itu, saya takjub bisa melihat langsung salah satu karya seni Michelangelo. Tentu saja saya bisa "pamer" ke teman-teman yang pernah Romo Anto ajarkan tentang sejarah gereja tapi belum pernah melihat langsung karya seni ini. Akan tetapi, Paskah hari ini tanggal 31 Maret 2024, saya melihat La Piet itu berbeda ketika saya sudah menjadi seorang ayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun