Lantas mana yang lebih baik kalau begini ? Pendapat subyektif saya yang tidak terlalu mengagung agungkan titel atau sebuah institusi pendidikan , maka akan mengatakan bahwa keduanya sama pentingnya. Disaat negara belum bisa menjamin hak pendidikan secara merata ke seluruh lapisan rakyat Indonesia, penilaian harus diberikan secara fair. Bukan melulu mengikuti aturan main yang telah ada selama ini.
Masa bodoh dengan aturan aturan tersebut. Atau pendapat bahwa mereka yang melalui jalur pendidikan tinggi lebih terstruktur daripada yang tidak ? Masa bodoh dengan itu juga.
Seperti halnya internet. Dia bagus untuk membuka pikiran. Dari satu sudut di kota kecil seorang dapat 'berkelana' bahkan sampai ke Yaman sana. Atau ke China. Bahkan melihat keindahan kota di Osaka. Tapi kembali lagi, itu bukan hal yang nyata.
Menyerap semua pengetahuan tanpa tau bagaimana caranya untuk menerapkan semua itu maka seseorang akan menjadi tak lebih dari perpustakaan berjalan. Â Namun sebaliknya terlalu 'nikmat' belajar dengan jalanan sebagai gurunya tanpa sudi untuk membelajari sesuatu lebih lanjut berkaitan dengan disiplin ilmunya, seseorang sulit untuk terbuka pikirannya.
Pilih yang mana?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI