Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tiga Hari Menjelang Lebaran

9 April 2024   11:37 Diperbarui: 9 April 2024   11:40 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oiya, disaat memasuki usia 15 tahun, rumah orangtuaku sudah tidak di asrama lagi. Kami sudah memiliki rumah pribadi yang dibangun tidak jauh dari komplek tempat kami tinggal dulu. Sementara rumah si A dan B sedikit lebih jauh dari rumahku. Tapi, rumah mereka masih satu arah dengan rumah kami dan lokasi tidak jauh dari kebun karet milik orangtuaku.  Karena jarak rumah yang sudah tidak betetangga lagi, kami hanya meluangkan obrolan saat di sekolah saja atau saat liburan sekolah. Aku yang berkunjung ke rumah mereka atau sebaiknya mereka bermain ke rumahku. Biasanya, kami pulang sekolah sering bareng-bareng. Aku naik motor, si A dan B juga naik motor bersama.

              Sampai suatu hari, tiga hari menjelang Lebaran, Aku, A dan B serta teman-teman yang lain janjian mau berenang di sungai dekat rumah si A & B. aku pun menyanggupi ajakan mereka untuk berenang di sungai. Meski sesjujurnya aku tidak bisa berenang tapi demi solidaritas persahabatan, aku lebih sering menemani mereka berenang dan aku hanya menunggu di pinggir sungai. A & B memang jago berenang. Begitu juga teman-teman yang lain.

Pada hari yang ditentukan, tiba-tiba bapak mengajak aku pergi ke kebun. Biasanya aku paling malas kalau diajak ke kebun. Rasanya bosan dan menjenuhkan berada di kebun yang di kelilingi pohon karet nan tinggi-tinggi. Aku tidak bisa mengelak kalau bapak sudah mengajak. Kalau menolak itu sama dengan membangunkan macan tidur. Bokap akan murka. Mending ngikut saja deh.

Sepanjang perjalanan ke kebun, aku merasa bersalah sudah mengingkari janji untuk berenang bareng A & B serta teman-teman yang lain. Bahkan, ketika mobil yang dikemudi bokap melintasi rumah orangtua A & B, rasanya aku pengen berhenti sejenak untuk memberi kabar kalau aku tidak bisa ikut berenang karena bokap. Tapi, itu tidak terwujudkan karena Bokap tidak mungkin mau diajak kompromi untuk menghentikan mobilnya sejenak.

Selama di kebun, konsentrasiku melayang ke sungai dimana teman-temanku sedang asyik berenang-renang. Meski lokasinya tidak terlalu jauh dari kebun bokapku, tapi tetap saja aku tidak bisa kabur. Seandainya aku berada disana, mungkin suasana bisa lebih seru lagi.

Tiba-tiba, dari kejauhan terdengar suara riuh orang-orang berteriak. Samar-samar aku mendengar "HANYUTTTT..HANYUTTT.. ADA ORANG HANYUTTT!!"


Aku sontak berdiri dan semakin menajamkan pendengaran. Orang-orang semakin ramai berlari kearah sungai. Rasanya aku ingin ikut berlari dan mencari tahu siapa yang hanyut. Ketika ada orang melintas di depanku, rasa menasaranku ingin segera terjawabkan dengan bertanya pada orang tersebut.

              "Ada apa, pak?"

              "Orang hanyut... hanyut disungai."

              "Siapa yang hanyut,pak?"

              "Nggak tau, katanya ada dua orang yang hanyut." Jawab orang tersebut sambil buru-buru berlari. Entah kenapa detak jantungku semakin kencang. Naluriku kok berkata lain. Kenapa tiba-tiba tubuhku menggigil. Merinding dan rasanya pengen berlari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun