Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Pengalaman Pertama Donor Plasma Konvalesen, Ternyata seperti Ini Prosedurnya

1 Maret 2021   17:20 Diperbarui: 9 Juli 2021   07:28 2087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menunggu giliran pemeriksaan dan donor plasma (Foto: Dokumentasi pribadi)

Saya sudah sampai di gedung PMI yang ada di jalan Kramat raya Jakarta. Karena sudah make an appointment maka, saya langsung naik ke lantai dua. Tiba di lantai dua, petugas yang bertugas kembali menyuruh saya mengisi formulir yang disediakan. 

Ada dua formulir yang harus diisi. Satu formulir Donor Darah regular dan satunya formulir khusus Donor Plasma. Selesai ini formulir, saya diarahkan ke ruangan untuk mengambil sample darah. 

Jadi, sebelum mendonorkan plasma, darah kita wajib di ambil samplenya. Tujuannya adalah untuk mengecek apakah darah kita "lolos seleksi" untuk pengambilan plasma atau tidak. Karena, ada beberapa kasus, pendonor gagal mendonorkan plasmanya karena ada masalah di darahnya. Mungkin terlalu kental atau apalah itu.

Setelah pengambilan sample darah, saya menunggu beberapa menit di depan ruangan mengambilan donor plasma. Di pintu tertera beberapa nama yang sudah mendaftarkan diri untuk melakukan donor plasma. 

Saya berada di nomer 19 dari 30-an pendonor. Kemudian, saya masuk kembali ke ruang pengambilan donor plasma bersama tiga pendonor. Di ruangan tersebut ada 5 kursi tidur (khusus untuk donor), semuanya terisi pendonor.

Setelah melakukan pengecekan data oleh tim medis (takut ada kekeliruan data bisa bahaya kan?) mengambilan plasma pun dimulai pakai mesin khusus. Persis kayak pengambilan darah hanya saja, kali ini yang diambil plasma kita kayak penyulingan air gitu. 

Darah kita dialirkan kembali ke dalam tubuh melalui jarum infus lalu, plasma kita yang disuling ke dalam kantong plastik yang tergantung di mesin pengambilan plasma. Proses pengambilannya sekitar 40 menit dan semua berjalan dengan lancar.

Plasma darah saya (Foto: Dokumentasi pribadi)
Plasma darah saya (Foto: Dokumentasi pribadi)
Ketika proses pengambilan plasma, sesekali ada terasa nyeri dan dingin pada aliran darah kita. Kata tim medis memang seperti itu prosesnya. Tapi tim medis selalu menanyakan apakah kita ada merasakan hal-hal yang lain? Misalkan rasa sakit yang berlebihan, jika itu terjadi, maka tim medis akan melakukan tindakan lain yang memungkinkan dapat mengurangi rasa sakit itu. So far everything is fine.

Ini merupakan pengalaman pertama saya melakukan donor plasma. Saya melakukan ini karena saya juga ingin berperan untuk membantu pasien Covid-19 yang membutuhkan donor plasma. 

Bagi penyintas ada 3 kali kesempatan untuk melakukan donor plasma. Berarti saya masih memiliki dua kesempatan lagi untuk berpartisipasi.

Ayo, para penyintas Covid-19, mari kita mendonorkan plasma kita. Di ruang ICU penderita Covid-19, masih banyak yang membutuhkan bantuan para penyintas. Seperti slogan yang tertulis di dinding ruangan "From Zero to Hero, From Survivor to Savior."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun