Mohon tunggu...
Wahyu Hidayat
Wahyu Hidayat Mohon Tunggu... -

Integritas dan kejujuran adalah kunci keberhsilan hidup

Selanjutnya

Tutup

Politik

Koalisi Rakyat vs Koalisi Semu

27 Januari 2015   22:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:16 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KPK merupakan lembaga anti rasuah yang dibentuk untuk pemberantasan korupsi dan bersifat independen.Dibentuknya KPK menjadi awal tonggak sejarah dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.Banyak kasus korupsi di kalangan elite / pejabat yang terungkap lewat kerja profesional KPK .Namun seiring berjalannya waktu banyak pihak yang ingin memperlemah kedudukan KPK.Baru-baru ini muncul kasus penangkapan wakil ketua KPK Bambang Widjajanto yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri dalam dugaan kasus saksi palsu di kisruh pilkada Kotawaringin Barat.Tentu kita ingat sebelumnya bahwa KPK juga telah menetapkan calon Kapolri terpilih Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai tersangka terkait dugaan rekening gendut Polri sehingga BG ditunda dalam pelantikannya.

Dalam kasus tersebut terlihat jelas ada sebuah aroma balas dendam antara KPK dan Polri dimana para petinggi institusi ini saling tangkap-menangkap,bahkan ada yang menyebutnya drama cicak vs Buaya jilid dua.Tentunya hal ini menjadi sebuah tontonan yang tidak sedap dimata masyarakat.Lembaga yang seharusnya saling bahu membahu menegakkan hukum,kini justru saling berseteru.Kalau hal ini dibiarkan terus menerus bukan save KPK atau Save POLRI namun yang Save adalah koruptornya.

Sementara itu dukungan terus mengalir dari masyarakat kepada KPK ,ya KPK saat ini dalam keadaan kritis,para pimpinannya pun seperti sedang dikerjai oleh hukum.Abraham Samad yang dituduh  melakukan pertemuan rahasia dengan petinggi PDIP,Adnan Pandu Pradja yng juga dilaporkan ke Bareskrim Polri,dan kini BW yang ditetapkan sebagai tersangka dan akhirnya mengajukan surat pengunduran diri.

Terlepas dari benar / tidaknya  kasus yang menjerat kedua petinggi instansi penegak hukum tersebut,dalam hal ini Jokowi sebagai Presiden harus memiliki sikap tegas,jangan sampai keputusan yang diambil nantinya menjadi sebuah blunder.Langkah Jokowi untuk membentuk tim independen sudah tepat guna meredakan ketegangan diantra dua kubu.Namun masalah tidak berhenti di situ saja,Jokowi pada akhirnya akan dihadapkan pada sebuah pilihan yaitu berjalan bersama rakyat (koalisi rakyat) atau ikut tenggelam dalam arus politik yang semakin tidak jelas kemana arahnya (koalisi semu ).Dalam hal ini penulis berkesimpulan bahwa jokowi  sedang tersandera koalisi semu yang mengakibatkan dirinya tidak langsung membatalkan pelantikan BG sebagai Kapolri sesuai harapan koalisi rakyat dan berimplikasi pada lahirnya babak baru drama cicak vs buaya jilid dua.Kalaupun alasan tidak membatalkan pelantikan BG sebgai Kapolri  karena asas praduga tidak bersalah ,kenapa hal tersebut tidak berlaku juga bagi para mentri yang akhirnya dicoret sehingga Jokowi mengundurkan pengumuman kabinet ? Biarlah waktu yang akan menjawabnya,poin utamanya di sini koalisi rakyat akan terus menyuarakan aspirasinya,tinggal pak Jokowi pilih mana bersama koalisi rakyat atau koalisi semu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun