Mohon tunggu...
Bari Elbari
Bari Elbari Mohon Tunggu... Freelancer - Penyuka rahasia

Penikmat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Bulan

3 Juli 2019   18:39 Diperbarui: 3 Juli 2019   18:56 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


lihatlah
basah air hujan membawa rindu
Yang sekarat

Aku membuka obrolan
Dengan rembulan yang tidak
Kehilangan nyala

Waktu itu,  Setiap derap kaki
Manis sekali
Dan gedung-gedung di kanan-kiri kita
Termangu

Bagaimana bisa angin gagal
Menyampaikan dekap kemesraan
Karena kita ditahan diam yang membatu

Hanya doa bahasa paling fasih
Menerjemahkan deru perasaan
Yang menggantung di jantung waktu

Madura,  01/07/19

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun