Mohon tunggu...
Bari Elbari
Bari Elbari Mohon Tunggu... Freelancer - Penyuka rahasia

Penikmat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara Rindu dan Ranting Jiwamu Roboh

22 Mei 2019   22:17 Diperbarui: 22 Mei 2019   22:54 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagiku menulis puisi adalah lagu
Sebab di dalamnya ada namamu
abadi menjadi kata

Jika kamu bernyanyi tentang hujan
Aku berkata tentang suara rindu
yang diundang gerimis
Mengetuk pintu hati yang didekap sepi
Sedang di jendela, angin mengusap
malam yang terlanjur tua

Malam makin renyah
Kutumpahkan tinta doa
di atas kertas cita-cita
Kusandingkan namamu
dengan daun-daun sorga
agar kita kembali beradu di telaga cinta

Siapa yang mengerti tentang nestapa
Kalau bukan usaha yang menjadi
akar dalam sarafku?

Ranting jiwamu roboh, katanya
Dan aku tetap tak peduli
sebab aku percaya pada pohon
yang kutanam di jiwa waktu

Kelak saat pagi bertamu ke rumahku
Kuperintahkan embun
mengelus sisa daunmu yang masih hijau
Biar aku tetap melihat bungamu bermekaran
sekalipun di halaman rumah tetangga

Sejatinya suara rindu adalah obat
Saat musim tak lagi milikku

Madura, 22/05/2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun