Mohon tunggu...
Bara Susanto
Bara Susanto Mohon Tunggu... -

Indonesian Lovolog and Sexual Intelligence (SI) Expert

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sunan Kalijaga Tidak Hebat Saat Anaknya Bermasalah

20 Desember 2017   20:47 Diperbarui: 20 Desember 2017   20:55 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ada pelajaran berharga dari masalah perkawinan anak pengacara hebat Sunan Kalijaga. Pernikahan Salmafina dan hafiz muda, Taqy Malik, yang baru berjalan 3 bulan ini sepertinya akan berakhir dengan perceraian. Karena para orang tua sepertinya sudah mulai bergerak ke arah sana.

Manusia diperintahkan oleh Sang Maha Pencipta untuk menjalani takdir hidup berpasang-pasangan. Namun manusia sendiri lah yang tidak mampu menjadi kebersamaannya. Karena perceraian bukanlah takdir, tetapi sebuah pilihan saat keduanya sudah menjadi orang yang gagal. Termasuk juga menjadi kegagalan para orang tua.

Saya Bara Susanto, lovolog dan pakar SI (Sexual Intelligence) mencoba memberikan pemahaman yang sederhana tentang hubungan sebab-akibat dalam masalah ini.

Tentang saya, silahkan klik

Tentang Lovology, silahkan klik

Tentang SI, silahkan klik

Pelajaran berharga yang ingin saya sampaikan adalah bahwa kehebatan, keunggulan dan kesempurnaan manusia selalu saja gagal menyelesaikan masalah percintaan dan kebersamaan. IQ pun menjadi jongkok ketika tidak mampu menemukan solusi terbaik yang diinginkan. Bahkan akan terlihat lebih jongkok ketika memaksakan kesepakatan yang tidak ingin disepakati lagi.

Awal pertemuan yang katanya hanya seminggu sebelum pernikahan, saya sebut sebagai fase pertama. Yaitu fase kesempurnaan, dimana masing-masing hanya melihat kesempurnaan pasangannya. Hingga akhirnya, Salmafina dan Taqy menikah. Kehebatan cinta dan indahnya kebersamaan hanya akan ada pasa fase ini. Sumpah.... bahagia banget.

Fase kesempurnaan ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa dibatasi oleh durasi waktu. Terbukti, pada bulan pertama, mereka telah memasuki menjadi fase kedua. Yaitu fase ketidak sempurnaan yang termaafkan. Mulai ada pertengkaran kecil hingga besar karena ketidaksepakatan. Dari beberapa pemberitaan, fase kedua ini mulai muncul saat mereka bulan madu di Swiss.

Pemicu ketidaksepakatan ini karena Salmafina  yang muda, cantik, tajir dan baru berhijrah ternyata tidak sempurna seperti yang Taqy diinginkan. Begitu juga sebaliknya, Taqy yang memukau pada awalnya karena seorang penghapal al-quran mulai menampakan keburukan yang ditangkap sebagai ketidaksempurna oleh istrinya. Mereka berdua sama-sama kecewa.

Hari ini, mereka telah memasuki fase ketiga. Yaitu fase ketidaksempurnaan yang tidak termaafkan. Masing-masing telah merasakan hal yang sama. Terbukti dengan adanya permintaan talak dari Salmafina dan diucapkannya talak oleh Taqy. Orang tua Taqy pun telah mendatangi rumah Sunan untuk membicarakan proses perceraian.

Kelar dah......

Janji Taqy, "Aku janji , akan bimbing kamu ke surga nya Allah sampai ajal menjemput kita.."yang tertulis di IG pada hari pernikahannya pun tidak akan pernah terwujud. Taqy dengan tingkat keagamaannya yang tinggi, hanya dalam 2 bulan, telah terbukti gagal membimbing istrinya ke surga. Bagaimana bisa agama gagal menjadi panduan dalam percintaan?  

Salmafina yang muda, tajir, mungkin juga punya banyak pengalaman berpacaran dan gaul abis karena se-geng dengan Awkarin,  ternyata gagal membuat suaminya bahagia. Mungkin ini cobaan dalam berhijrah. Tapi bagaimana bisa wanita yang terlihat sempurna gagal dalam hubungannya?

Dan Sunan Kalijaga menjadi pelajaran terbesar yang ingin saya sampaikan. Bahwa IQ, harta dan segudang kehebatannya ternyata tidak berguna saat menyelesaikan urusan percintaan anaknya?

Tidak ingin terlihat gagal menjadi orang tua sekaligus mertua, Sunan menulis caption di IG sebagai pesan kepada anak dan menantunya. Tentu saja huruf kapital dipilih sebagai bentuk stress non verbal.

"SAYA BERKOMUKIKASI DENGAN KALIAN LEWAT IG KARENA KALIAN TIDAK BISA BERKOMUNIKASI BAIK DENGAN KAMI SEBAGI ORANG TUA. KALIAN MAU PULANG UNTUK MENYELESAIKAN INI SEMUA ATAU MAU SAYA ANGGAP KALIAN SUDAH TIDAK PERLU BIMBINGAN ORANG TUA.....," tulisnya.

Pada kolom komentar, Sunan juga menuliskan, "@taqy_malik SAYA PERCAYAKAN ANAK SAYA PADA KAMU UNTUK KAMU BIMBING...."

Sungguh saya tertawa melihat drama percintaan yang selalu dipaksa dengan IQ. Terlihat jelas, sebenarnya siapa sih yang tidak bisa dibimbing dan siapa yang tidak bisa membimbing?

Jadi mari kita bicarakan akar permasalah dari semua kegagalan ini dengan SI, bukan dengan IQ. Karena masalah percintaan tidak bisa diselesaikan dengan IQ. Melalui Lovology, saya bisa menjelaskannya dengan sangat sistematis. Untuk kemudian mencari solusi terbaik dengan memahami hubungan sebab-akibat dengan menggunakan SI yang selama ini belum banyak kita pelajari. Padahal berbagai kejadian dalam kehidupan manusia juga ditentukan oleh keunggulan kecerdasan seksualnya.

Titip salam ya.... untuk Sunan Kalijaga, jika perlu konsultan perkawinan untuk anaknya, jangan malu untuk mengubungi saya. Klik

Artikel ini juga saya publikasikan di blog saya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun