Pembahasan
Konsep Dasar Realisme dalam Pendidikan
Realisme adalah pandangan filosofis yang berfokus pada keberadaan dunia nyata secara objektif, yang dapat diamati dan dipelajari melalui pengalaman inderawi. Dalam pendidikan, realisme menuntut bahwa pembelajaran harus didasarkan pada fakta dan pengalaman konkret, bukan semata-mata abstraksi atau idealisme yang terlalu jauh dari kenyataan.
Tokoh-tokoh utama realisme seperti Aristoteles, Thomas Aquinas, dan John Locke percaya bahwa pengetahuan sejati diperoleh melalui pengalaman empiris dan observasi terhadap dunia nyata. Menurut Aristoteles, pendidikan harus membentuk kemampuan berpikir rasional sekaligus membiasakan manusia hidup sesuai kenyataan.
Menurut John Dewey, seorang filsuf pendidikan realis, pengalaman langsung adalah pusat dari proses belajar, dimana siswa secara aktif terlibat dalam kegiatan yang nyata untuk memahami konsep. Hal ini berbeda dari metode hafalan atau penyampaian teori yang kaku tanpa keterlibatan langsung.
Dalam konteks filsafat pendidikan, realisme melihat bahwa tugas utama pendidikan adalah membantu peserta didik memahami dan beradaptasi dengan dunia nyata melalui penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan praktis, dan disiplin berpikir logis.Prinsip
Prinsip Pendidikan Realisme
Beberapa prinsip dasar pendidikan realisme meliputi:
Kenyataan adalah sumber utama pengetahuan. Pembelajaran harus didasarkan pada fakta dan pengalaman konkret.
Guru sebagai sumber pengetahuan dan pembimbing. Guru dianggap memiliki otoritas karena penguasaannya terhadap fakta dan realitas.
Kurikulum berbasis ilmu pengetahuan empiris. Mata pelajaran seperti sains, matematika, dan teknologi mendapat tempat utama karena dianggap paling dekat dengan realitas objektif.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!