Mohon tunggu...
Asep Wijaya
Asep Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar bahasa

Penikmat buku, film, dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Arini" dan Usahanya Menemukan Cinta di Kesempatan Kedua

7 April 2018   21:32 Diperbarui: 7 April 2018   22:13 2049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Resolusi yang sekaligus mengundang empati kita bahwa ia laik mendapatkan kesempatan kedua untuk menemukan cintanya yang pernah kandas. Resolusi yang juga sekaligus melunturkan tuduhan kita bahwa Arini cuma penyuka berondong. 

Ya, Ismail Isbeth, dalam Arini, berhasil menuturkan cerita dengan alur waktu maju-mundur yang menarik dengan selipan konflik pembangun cerita yang apik. Lewat cara itu, masa lalu dan masa kini saling sahut-menyahut menyampaikan pertanyaan sekaligus jawaban. 

Nuansa (tone) pada dua lokasi keberadaan Arini, dua kota di Jerman dan Yogyakarta, juga turut memperkuat cerita. Lihat saja suasana gelap dan cerah yang ditampilkan, masing-masing, di Yogyakarta dan dua kota di Jerman itu. 

Bahkan suasana di Indonesia sama sekali tidak sempat mendapatkan sorotan seindah panorama di Nurnbergdan Heidelberg. Mungkin saja itu punya tujuan untuk memperkuat kisah Arini yang punya pengalaman kelam di Yogyakarta dan masa depan cerah di Jerman. 

Satu hal yang mengganggu adalah sorot kamera yang bergoyang berkali-kali di beberapa adegan saat menayangkan sisi kamar apartemen Arini di Nurnberg. Saat itu muncul impresi seolah ada mata-mata yang sedang mengintai Arini, padahal tidak ada. 

Meski begitu, catatan itu tidak kemudian mengurangi ketuntasan cerita dan keindahan laju alur film Arini. Laiklah bila kemudian film ini berlanjut lewat sekuelnya yang juga ada pada novel karangan Mira W berjudul Biarkan Kereta Lewat, Arini. 

Sebuah sekuel yang juga pernah dibuat sebagai kelanjutan cerita film Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat (1987).Kala itu judul sekuelnya adalah Arini IIdan beredar pada 1988. 

Jadi, masih ada kereta yang akan lewat, Arini. Tapi pada suatu waktu, biarkan juga kereta lewat, Arini. Asal jangan sampai ketinggalan kereta yang membawamu ke tujuan, alah!

-----

Arini (2018) 

Sutradara:Ismail Basbeth; Penulis Skenario:Titien Wattimena, Ismail Basbeth; Produser:Ody Mulya Hidayat; Ide Cerita:Mira Widjaja; Genre:Drama; Kode Rating:+17;Durasi:80 Menit; Perusahaan Produksi:Max Pictures, Matta Cinema; Tanggal Edar:5 April 2018 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun