Bahasa Indonesianya: Tidak mas. Itu kenyataan. Sebab saya sendiri sering mengalami hal hal yang kadang - kadang dianggap suatu kebetulan. Tetapi kalau saya itu bukan kebetulan, tetapi ada yang menuntun. Maaf ya mas bila tidak pas.
[07.06, 18/9/2022] Bangun Sayekti: Ok mas, bener panjenengan (benar anda) ......
Begitu kilas balik komunikasi penulis dengan teman yang belum lama kenal, kenalpun melalui WA. Selang beberapa saat setelah teman tiba di Metro Lampung, beliau memberi kabar lewat temannya kalau mau berkunjung ke rumah penulis. Maka untuk ikut menye-marakkan suasana pertemuan perdana dengan teman yang belum lama kenal dan kenalpun melalui WA, penulis lalu memberi kabar teman -- teman alumni SMA Yos yang berdomisili di Bandar Lampung untuk hadir ke rumah penulis pada saatnya.
Puji syukur penulis sanjung agungkan kehadirat Allah Swt. Tuhan Yang Maha Kuasa, karena pertemuan spontanitas ini benar -- benar berjalan semarak. Karena ternyata teman yang baru datang dari Malang, berkunjung ke rumah tidak sendirian tetapi bersama teman - temannya dari Metro, dari Seputih Raman, dan dari Bantul. Betapa suka citanya kami semua dapat berkumpul, lebih -- lebih teman baru dari Malang begitu ketemu penulis langsung memeluk dengan mata berkaca -- kaca, karena dapat bertemu secara langsung dengan penulis yang juga dengan mata berkaca -- kaca.
Dalam pertemuan spontanitas yang dihadiri sekitar 15 orang ini diisi dengan saling mengenal kan diri satu sama lain, dan menceritakan pengalaman masing -- masing diselingi canda tawa yang menyegarkan. Kecuali itu suasana juga diisi dengan lantunan kidung pemut ( kidung pengingat) berjudul KIDUNG NUSWANTORO (karya penulis), pelantun kidung berbahasa Jawa dibawakan oleh mas Sunaryo karena memang beliau ahli dalam membawakan irama kidungnya, sedangkan penulis membacakan terjemahnya dalam bahasa Indonesia. Â
Dalam acara sukacita tersebut mas Soemardijo yang dari Malang menceritakan kembali kejadian aneh tapi nyata kepada teman -- teman yang hadir, sebagaimana telah diceritakan sebelumnya. Intinya beliau menyatakan keheranannya, kok bisa-bisanya penulis mengetahui kalau beliau akan pulang ke Lampung, padahal tidak merasa mengirimkan foto tiket kepada penulis; Dan lagi, keperluannya apa saya mengirimkan foto tiket itu kepada mas Bangun, karena saya juga baru kenal lewat WA, dan bertemu muka baru sekarang ini.
Di sisi lain penulis juga merasa heran, jelas -- jelas di WA terpampang foto tiket atas nama beliau, tanggal, dan waktu keberangkatan, serta di agen bus mana harus berkumpul, tetapi kok beliau berkata tidak merasa mengirimkannya kepada penulis. Namun demikian penulis meyakini bahwa semua yang terjadi itu, tentu ada yang menuntun atau menskenariokan tidak lain adalah Sang Maha Sutradara.
Atas kejadian tersebut penulis hanya berpikir dan menduga - duga, apakah sebegitu nyata dan jelasnya petunjuk yang diberikan Allah kepada orang yang diizinkan untuk mengetahui sesuatu kejadian atau peristiwa yang belum terjadi, atau yang bahasa Jawanya wong kang ngerti sak durunge winarah. Sehingga orang tadi dapat mengatakan dengan tepat, kejadian atau peristiwa apa yang akan terjadi
Kalau demikian halnya,
apakah penulis memang mempunyai kemampuan seperti itu
tetapi tidak mengetahui atau tidak merasa?