Mohon tunggu...
Muhamad Jusuf Bayu Negoro
Muhamad Jusuf Bayu Negoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Siber Asia

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

"Talkshow" dalam Teori Uses and Gratification

3 Desember 2021   21:10 Diperbarui: 3 Desember 2021   21:13 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Jika dianalogikan, program talkshow bagaikan pedagang yang menggelar jajanan dengan mengemasnya semenarik mungkin, lalu membiarkan/mempersilahkan para pembeli untuk memilih sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Pembeli diberikan hak secara penuh untuk memilih mana barang yang diinginkannya. Keadaan tersebut identik dengan implementasi teori dalam komunikasi massa yaitu Uses and Gratification.

Uses and gratification merupakan salah satu teori dalam komunikasi yang memandang khalayak sebagai penerima (audiens) yang aktif dalam menggunakan media. Berbeda dengan teori peluru (jarum hipodermik) yang menganggap bahwa media sangat aktif dan sementara khalayak berada di pihak yang pasif.[2] Teori Uses and Gratification pada awal mula dilahirkan oleh tiga ilmuwan yakni Elihu Katz, Jay G. Blumlerm, dan Michael Gurevitch. 

Fenomena awal lahirnya teori uses and gratification yakni karena ketiga ilmuwan tersebut melihat bahwa audiens memiliki hasrat (secara faktor psikologis dan sosial) untuk memilih apa yang mereka inginkan dari adanya terpaan media.[3] Khalayak dihadapkan pada berbagai media dengan beragam informasi yang bahkan kadang saling bertentangan, menimbulkan pro dan kontra, dan bahkan menyebabkan kepanikan. 

Khalayak dalam hal ini memiliki hak asasi penuh dalam memilih informasi yang dianggapnya mampu memenuhi kebutuhan dasar maupun sekedar keinginan/kepuasan. Mereka akan lebih berhati-hati dalam memilih informasi yang beredar terlebih munculnya hoax yang sangat meresahkan. 

Fakta tersebut sesuai dengan teori uses and gratification yang menyatakan tiga (3) asumsi dasar yakni untuk poin yang pertama, adalah audiens dihadapi oleh banyak opsi atau pilihan media. Globalisasi mendorong perkembangan media yang semakin beragam sehingga memunculkan berbagai macam pilihan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan audiens. Poin kedua adalah, berangkat dari kebutuhan audiens itu sendiri terhadap informasi yang harus dipenuhi. Poin yang ketiga, adalah terjadi kompetisi antar satu media dengan media lainnya untuk dapat memenuhi kebutuhan audiens.[4]

[2] Rizca Haqqu, Uji Uses And Gratifications Dalam Intensitas Menonton Program Talk Show Melalui Televisi, Journal of Strategic Communication, Vol. 10, No. 2 (Maret 2020), 13.

[3] Hans Karunia, dkk, Fenomena Penggunaan Media Sosial : Studi Pada Teori Uses and Gratification, Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis, Vol. 3 No.1 (31 Januari 2021), 93.

[4] Ibid. 94.

Progam talkshow yang disiarkan oleh media televisi merupakan salah satu bentuk perhatian pihak swasta (media terkait) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai audiens. Program talkshow dianggap sangat sesuai/cocok dengan keadaan saat ini dimana audiens sangat aktif dalam memberikan feedback berupa kritik, saran dan juga kepuasan. Audiens selalu berusaha untuk mengikuti program talkshow untuk mengetahui informasi aktual yang kemudian membandingkannya dengan informasi-informasi lainnya. 

Tidak jarang program tersebut menyentuh emosi audiens seakan ikut serta dalam diskusi yang sedang dibicarakan dalam talkshow. Program mata najwa, e-talkshow, kick andy, ILC dan lain-lain hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mengupas berita aktual yang kemudian melibatkan audiens untuk memberikan feedback secara aktif. Progam-program tersebut seakan telah menjadi kebutuhan pokok untuk memenuhi rasa ingin tahu yang pada akhirnya memberikan kepuasan atau kekecewaan.

PENUTUP

Uses and gratification menitikberatkan pada fakta bahwa manusia dengan kemampuan akalnya memiliki kekuasaan untuk menentukan sebuah pilihan. Sehingga informasi yang disajikan harus berupa sesuatu yang memang dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat. Hal tersebut sangat selaras dengan makna komunikasi sebagai hubungan timbal balik untuk memberi dan menerima secara aktif. 

Program televisi sudah selayaknya disajikan dan dikemas secara menarik berdasarkan kebutuhan dan keinginan audiens. Talkshow merupakan salah satu program yang berupaya untuk memenuhi kebutuhan audiens yang dikemas dengan sangat menarik dan senantiasa melibatkan audiens untuk memberikan timbal balik secara aktif. Hal tersebut dilakukan agar pembicaraan yang sedang dipertunjukkan dapat hidup sehingga kebutuhan dan keinginan audiens dapat terpenuhi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun