Mohon tunggu...
Bambang Tedjo Sungkono
Bambang Tedjo Sungkono Mohon Tunggu... -

biasa tanpa jabatan\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tragedi di Kolong Matahari Tegak

15 April 2011   15:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:46 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_102562" align="aligncenter" width="448" caption="ilsutrasi from google"][/caption]

ini panas barakan panas ini, panas ini barakan panas itu

lingkar dada mengadu tangan saling mengikat punggung

terjemahan sorot  surya seia terenggut dalam kilat matahari

hanya seberkas cahaya melongok disela masuk sebelah daun pintu

juga tak mampu ciptakan siluet dua mau yang lekat pekat

~

sesaat, detik terpencar, menepis dari kelebatan manusia di sana

aling-aling daun sebelah tak mungkin dapat tembus dari mata kejauhan

lagi lilitan lingkar tangan seraya jemari menari bersama desah

empat belahan mulut semakin gemakan suara-suara tak berkonsonan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun