Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Sarjana, Apoteker

Pendidikan terakhir, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta: Sarjana lulus November 1975, Apoteker lulus Maret 1977. Profesi Apoteker, dengan nama Apotek Sido Waras, sampai sekarang. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil tahun 2003, dengan jabatan terakhir Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Lampung Timur. Dosen Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Tulang Bawang Bandar Lampung, Januari 2005 sampai dengan Desember 2015.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Penyakit Sukar Disembuhkan

4 Juli 2020   11:14 Diperbarui: 4 Juli 2020   11:06 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebagai ilustrasi. Saat penulis dan keluarga pergi ke suatu desa, ditengah perjalanan, melewati kelompok masyarakat yang sedang ramai dan hingar bingar tampaknya. Karena memang saat itu sedang panen raya padi. Penulis berhenti dan turun dari kendaraan, lalu menyapa seseorang yang ada di situ sambil berkata; Wah senang ya pak, tampaknya panenannya bagus ini kali?

Beliau menjawab. Ah harganya anjlok ( jatuh ) kok, pak! Menurut saudara. Apakah jawaban seperti itu merupakan ungkapan rasa syukur atas panen yang diterima, atau sebaliknya justru merupakan suatu keluhan? Ternyata tidak mudah menyatakan rasa syukur atas karunia-Nya kedalam tingkah laku, perbuatan dan tutur kata sehari-- hari bukan?

Kalau kita mau mengedepankan rasa syukur, mestinya keadaan tersebut dipilah menjadi 2. Pertama. Mengucap syukur kehadirat Allah, atas hasil panen yang diterimanya. Kedua. Menyiasati harga gabah yang anjlok, dengan menjual gabah seperlunya, sekedar untuk keperluan makan dan kebutuhan lainnya. Sedangkan sebagian besarnya lainnya, gabah disimpan dalam kondisi kering giling. Pada saat harga baik, gabah dijual dalam bentuk beras, dengan demikian kita dapat mengubah atau menyiasati keluhan menjadi peluang untuk memperoleh manfaat yang lebih baik. Demikian antara lain, mewujud-nyatakan rasa syukur atas limpahan rizki yang telah dikaruniakan Allah kepada kita. 

Sebagai ilustrasi. Umumnya dalam 1 hari, orang makan nasi sebanyak 2 sampai 3 kali. Andaikan dalam 1 hari ( bukan setiap kali makan ) orang membuang nasi setara dengan 5 gram beras, berapa beras yang dibuang setiap harinya, bila dilakukan oleh orang sebanyak 200.000.000 jiwa. 

Selanjutnya, bagaimana cara menumbuh kembangkan rasa syukur dalam diri anak-cucu? Kalau orang tua dahulu, bila mewanti - wanti anaknya yang sedang makan, sebagai berikut: nak kalau makan harus dihabiskan, jangan sampai ada sisa, nanti ayamnya mati. Dari ilustrasi ini sesungguhnya merupakan pembelajaran, dan hendaklah dapat menyadarkan kita. Tidak mentang -- mentang dapat membeli, lalu dengan gampangnya menyisakan dan membuangnya. Hendaklah kita dapat mengingat, akan kehidupan orang lain yang masih hidup belum berkecukupan. Ini hakekatnya adalah contoh pembiasaan, meskipun tidak dijelaskan maksud dan tujuan ungkapan tersebut. Seiring dengan kemajuan zaman, anak - cucu semakin kritis, tentunya cara seperti ini perlu disempurnakan dengan penjelasan analitis.                                                                        

Umumnya dalam 1 hari orang makan nasi, 2 sampai 3 kali. Andaikan dalam 1 hari (bukan setiap kali makan), orang membuang nasi setara dengan 5 gram beras. Berapa beras yang dibuang setiap harinya, bila dilakukan oleh orang sebanyak 200.000.000 jiwa? Dalam 1 hari beras yang dibuang  200.000.000 x 5 gram, sama dengan 1.000.000.000 gram. Sama dengan 1.000.000 kg beras.

Bila setiap hari 1 orang membutuhkan beras 250 gram untuk makan, berarti 1.000.000 kg beras yang dibuang setiap hari, sesungguhnya dapat untuk memberi makan 4.000.000 orang. Dari kenyataan tersebut hendaklah dapat menyadarkan anak -- cucu, dan jangan mentang - mentang dapat membeli, lalu dengan enak dan gampangnya menyisakan lalu membuangnya. Hendaklah anak-cucu dapat merasakan, akan kehidupan orang lain yang masih hidup belum berkecukupan. Diantaranya beginilah mewujud - nyatakan rasa syukur dalam keseharian, atas limpahan karunia-Nya.                                     

Kalau penyakit keluh kesah dan kikir merupakan penyakit yang sukar disembuhkan, lalu bagaimana cara mengobatinya? Untuk mengobatinya, tidak ada jalan lain kecuali mensyukuri atas diciptakannya kita, sebagai manusia yang memiliki sifat -- sifat ke-Illahian. Dan yang dapat mewujud -- nyatakan atau mengamalkan segala perintah dan petunjuk Allah dengan benar dan tepat dalam keseharian kita sebagaimana contoh tersebut sebelumnya, agar kita dapat dimasukkan ke dalam golongan orang -- orang yang bertakwa.

Lalu, apakah ciri orang bertakwa itu? Ciri orang yang bertakwa, yaitu orang yang beriman dan beramal saleh atau berbuat baik dalam kesehariannya, sebagaimana difirmankan dalam surat Al Baqarah ayat 177. Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat -- malaikat, kitab - kitab, nabi - nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak -- anak yatim, orang -- orang miskin, musafir dan orang - orang yang meminta - minta ; dan ( memerdekakan )  hamba  sahaya, mendirikan shalat,  dan  menunai kan  zakat; dan  orang -- orang yang menepati janjinya apabila berjanji, dan orang orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang -- orang yang benar; dan mereka itulah orang -- orang yang bertakwa.

Apakah ciri orang bertakwa dapat diketahui, oleh orang awam? Ciri orang bertakwa, dapat diketahui oleh siapapun atau oleh orang awam sekalipun. Karena ciri atau tanda orang bertakwa itu, tercermin dalam perbuatan seseorang yang selalu mengedepankan rasa kasih sayang kepada sesama, dalam kesehariannya. Bukan hanya kasih sayang kepada sesama manusia saja, tetapi juga kasih sayang kepada sesama makhluk lain ciptaan Allah. Surat Maryam ayat 96. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka Rasa kasih sayang.

Teriring do'a semoga anak - cucu termasuk dalam golongan orang yang pandai bersyukur, sehingga dapat mengobati penyakit yang sukar disembuhkan, amiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun