Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Sarjana, Apoteker

Pendidikan terakhir, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta: Sarjana lulus November 1975, Apoteker lulus Maret 1977. Profesi Apoteker, dengan nama Apotek Sido Waras, sampai sekarang. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil tahun 2003, dengan jabatan terakhir Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Lampung Timur. Dosen Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Tulang Bawang Bandar Lampung, Januari 2005 sampai dengan Desember 2015.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

5W-H Satriyo Piningit (1)

6 Juli 2018   11:34 Diperbarui: 6 Juli 2018   17:31 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh karena itu, Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa :  Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan -- akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah -- olah dia telah memelihara  kehidupan  manusia  semuanya.  Dan sesungguhnya telah datang  kepada mereka rasul -- rasul Kami dengan ( membawa ) ke  terangan -- keterangan  yang  jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh -- sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. 

Untuk menunjukkan ke Maha Saktian-Nya, tinggal mengatakan jadilah maka terjadilah. Benarkah?  Benar! Surat Yaasiin ayat 82. Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah  berkata kepadanya :" Jadilah !" Maka terjadilah ia.

Telah dijelaskan sebelumnya, tentang keberadaan Satriyo dalam wadag manusia. Hendaklah manusia wajib mengakui dan bersaksi, bahwa manusia ketempatan Satriyo walau sampai detik ini kita tidak melihat-Nya. Demikian tadi penjelasan mengenai Satriyo. Walau kita tidak melihatnya, tetapi hendaklah  kita meyakini keberadaan - Nya dalam wadag kita.  Surat Yaasiin ayat 11:

Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang -- orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.

Demikian juga nenek moyang menyamarkan layaknya orang Piningit. Mengapa(W2)? Karena kenyataannya memang tidak kelihatan atau tidak tampak oleh umum atau misterius atau tan kasat mata, dan bersifat ghaib, karena memang langsung berasal dari Yang Maha Ghaib. Dalam bahasa Jawanya, disama artikan dengan kata Piningit. Dari uraian tersebut,  leluhur tanah Jawa lalu mewariskannya, melalui kiasan atau perumpamaan bagi Ruh yang ditiupkan kedalam wadag manusia tadi dengan Satriyo Piningit.

Sudahkah kita meyakini, bahwa kita ketempatan Satriyo Piningit? Dan bagaimana cara membuktikannya? Berikut kalau mau membuktikan. Surat Shaad ayat 72:

Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya."                                         

Pernahkah kita melihat masuknya Satriyo Piningit atau Ruh-Allah, kedalam wadag seorang bayi saat masih dalam kandungan sang ibu? Tidak pernah, walau sang ibu yang mengandungnya sekalipun. Tetapi percayakah dan yakinkah kita, akan keberada-Nya dalam wadag sang bayi? Percaya dan yakin, karena kenyataannya saat sang bayi lahir, dapat bernafas dan hidup (bila kelahirannya normal). 

Demikian pula, manakala Allah mewafatkan manusia. Pernahkah kita melihat kepergian atau keluarnya Satriyo Piningit dari wadag manusia? Tidak pernah melihatnya bukan? Tetapi percayakah dan yakinkah kita akan kepergian-Nya dari wadag manusia? Percaya dan yakin, karena kenyataannya setelah ditinggalkan Satriyo Piningit, manusianya sudah tidak dapat bernafas lagi alias mati. 

Dari uraian tersebut, mudah - mudahan kita dapat memahami bahwa Satriyo Piningit itu tidak akan muncul layaknya sosok atau wujud seorang manusia sampai kapanpun. Dengan penjelasan singkat dan sederhana, serta dirasakan melalui rasa yang merasakan ( Jawa = roso pangroso ), mudah -- mudahan dapat membantu kita dalam memahami akan konstitusional manusia.

Untuk mengetahui secara utuh tentang Satriyo Piningit, kepada para pembaca budiman dimohon bersabar menunggu artikel selanjutnya dengan judul 5W-H Sariyo Piningit (2), terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun