Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Sarjana, Apoteker

Pendidikan terakhir, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta: Sarjana lulus November 1975, Apoteker lulus Maret 1977. Profesi Apoteker, dengan nama Apotek Sido Waras, sampai sekarang. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil tahun 2003, dengan jabatan terakhir Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Lampung Timur. Dosen Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Tulang Bawang Bandar Lampung, Januari 2005 sampai dengan Desember 2015.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Tikus Mendapat Grasi

6 September 2017   09:09 Diperbarui: 6 September 2017   10:36 2996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: wallpapersafari.com

Sesampai di semak-semak sekitar Pusat Kegiatan Olah Raga Way Halim, si kakek berhenti dan turun dari kendaraan sambil membawa perangkap tikus beserta isinya. Selanjutnya si kakek membuka pintu perangkap tikus sambil berujar, tikus pergilah dan beranak pinaklah kamu di semak-semak sini, tidak usah masuk ke permukiman warga, nanti bisa dibunuh orang.

Si kakek tidak tahu, apa si tikus mengerti ujarnya atau tidak. Si kakek tidak memikirkan itu, yang jelas tikus-tikus terus berlari masuk ke semak-semak, mungkin sambil berujar, wah selamat saya dari hukuman mati. Atau dengan kata lain si tikus berujar, terima kasih saya telah mendapat grasi, yang seharusnya dihukum mati menjadi bebas merdeka.

Bismillahirrahmanirrohim, dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan mengedepankan sifat pengasih dan penyayangnya, si kakek dapat mengendalikan hawa nafsunya, sehingga tidak terpancing dengan nafsu amarahnya meski kepada tikus-tikus yang sering mengganggu aktivitasnya.

Atau dengan kata lain si kakek unggul dalam peperangan melawan hawa nafsu, sehingga tikus yang sering mengganggunya, justru dilepas bebaskan dengan ikhlas dan sabar.Mudah - mudahan Allah Swt. Tuhan Yang Maha Kuasa memasukkan si kakek sekeluarga, kedalam golongan orang-orang yang pandai mengedepankan sifat pengasih dan penyayangnya kepada sesama mahluk ciptaan Allah. Insya-Allah, amiin. 

Karena itu biasakanlah mengedepankan sifat pengasih dan penyayang kepada sesama mahluk ciptaan Allah, dalam menghadapi segala sesuatu dengan memerangi hawa nafsumu hai anak-cucu, karena kita tidak tahu hikmah Allah apa yang ada dibalik semua itu. Inilah wujudjihadyang sesungguhnya, sebagaimana difirmankan dalam surat Al 'Ankabuut ayat 6:

Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. Selanjutnya, tahukah para pembaca, siapa kakek yang menceritakan kisah nyata tersebut? Kakek tersebut, tidak lain adalah aku yang menulis kisah nyata ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun