Mohon tunggu...
Bang Nanus
Bang Nanus Mohon Tunggu... -

Kadang skeptis kadang fanatik, senang nonton lawak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ditolak Masuk Syurga karena Gelar….Tragisnya Dia Orang Indonesia

23 Mei 2011   07:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:20 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Biodata

Nama lahirnya adalah Makmur, Makmur bin Slamet. Itulah nama yang tercatat di “buku besar” Tuhan (lauhul mahfuz). Makmur berhasil menamatkan pendidikan S-1 di fakultas ekonomi, sehingga melekatlah SE di belakang namanya, Makmur SE (Srajana Ekonomi). Makmur SE menikah dengan wanita bernama Sugiharti SH (Sarjana Hukum)

Kehidupan Makmur SE dan istrinya benar-benar sesuai dengan nama keduanya yakni makmur alias sugih. Setelah anak-anaknya tumbuh dewasa Makmur SE dan istrinya pun pergi haji, maka melekat pulalah gelar haji dan hajjah pada suami istri itu. Haji Makmur Sarjana Ekonomi, demikian tertulis di kartu nama (business card) Pak Makmur.

Ketika tiba waktunya, tak ada kekuatan yang mampu mencegahnya, Haji Makmur Sarjana Ekonomi pun meninggal dunia. Orang sekampung berduka kehilangan pak haji yang dermawan itu (sering bagi-bagi sedekah pada fakir miskin). Karena itu persemayaman dan acara pemakamannya diiringi doa orang sekampung.

Gagal ke Syurga

…..di akhirat (arwah) Haji Makmur Sarjana Ekonomi dengan penuh rasa percaya diri melangkah ke ambang pintu syurga…Tetapi betapa kagetnya ia ketika tiba-tiba ada tangan kasar menariknya. “Tunggu, diam di situ!” bentak malaikat yang salah satu tangannya memegang buku besar. “Siapa kamu?” tanya malaikat tersebut dengan kasar.

Makmur: Saya Makmur bin Slamet.

Malaikat: Oh si pezinah seumur hidup itu? Yang matinya tidak disholatkan orang?

Makmur (protes): Apa pezinah? Tidak disholatkan? Saya nikah resmi, seumur hidup saya tidak pernah selingkuh atau berpoligami. Yang menyolatkan dan mengantar saya ke pemakaman itu ratusan orang banyaknya. Itu sudah melebihi batas ideal masuk syurga (40 orang) bukan?

Malaikat(membuka buku besarnya):


  • Yang menikah itu Makmur Sarjana Ekonomi dengan Sugiharti Sarjana Hukum, bukan Makmur bin Slamet!.
  • Ini bunyi ijab kabul yang kamusambut dari penghulu: “Hei Makmur Sarjana Ekonomi bin Slametsaya nikahkan kamu dengan Sugiharti Sarjana Hukum bin….”
  • Makmur bin Slamet tidak pernah ijab kabul dengan (nikah) dengan Sugiharti, kalian kumpul kebo! Karena itu kamu tidak pantas masuk syurga.


  • Kemudian soal orang-orang yang sholat dan mengantar ke pemakaman itu. Mereka menyolatkan dan mengantarkan jenasah Haji Makmur Sarjana Ekonomi, bukan Makmur bin Slamet.
  • Simaklah kata-kataimam sholat ghoib mengawali acara persemayaman: “Saudara-saudara marilah kita menyolatkan serta mendoakan arwah Bapak Haji Makmur Sarjana Ekonomi dengan penuh keikhlasan dengan harapan semoga arwah ybs…..”

Makmur (gemetar): Ja..ja…jadi… gelar Haji dan gelar SE yang kudapat dengan susah payah itu tidak kalian tambahkan pada data diri saya di lauhul mahfuz? Kalian…para pengurus alam akhirat ini sungguh tidak adil..!

Penutup

Kebiasaan masyarakat negeri ini menyebut nama bersama gelar keagaman atau gelar akademik, dalam ritual kirim doa untuk arwah kerabat yang sudah meninggal merupakan fenomena sosial yang (sepetinya) bermuatan gengsi.Sangat duniawi dan materialistik sekali motifnya, sebab tidak ada juntrungannya dengan kehidupan spiritual.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun