Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandika

5 November 2020   21:33 Diperbarui: 5 November 2020   21:37 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sekali ini akan kubiarkan angin ingkar janji
ada kalanya sesuatu itu tiba
pada lelah untuk tetap setia
bukankah kita pun pernah begitu?

tapi aku janji, tak akan kujadikan ia
'panas setahun dihapus hujan sehari'
telah beberapa waktu ini aku belajar berbesar hati
kepada koyak di lipatan sejarah

masih kuingat ucapanmu pada suatu percakapan dulu
"tak akan ada lagi luka, bila kita berhenti membicarakannya"
dan angin mendengarkan dengan seksama
mungkin ia kini telah menguasai ilmu kita

kalau mendung tak datang membawakan hujan hari ini
tersebab angin tak memenuhi janji, aku mengerti
kuharap kaupun sudi bertahan di tanah kering ini
semoga benih-benih kuat hingga esok pagi

tapi kau pergi, sementara angin menepati janji
gundahku membongkah jadi gundukan tanah
kepada siapa hendak kubagi kisah
perihal setia yang terus berkecambah?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun