Mohon tunggu...
Bang Madi
Bang Madi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Konten Kreator

Saya Madi. Saya sangat percaya diri dan menyukai tantangan. Skill terbesar saya adalah keterampilan menulis. Saya memiliki pengalaman 2 tahun dalam menulis. Sudah ada beberapa artikel yang telah Saya publikasikan di surat kabar maupun platform media online terkemuka. Selama bekerja saya, saya telah berhasil memiliki pengalaman dalam meningkatkan traffic website.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Raja Hulu Aik (Raja Hulu Air)

20 Oktober 2023   00:41 Diperbarui: 22 Oktober 2023   13:14 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

RAJA HULU AIK

Raja Ulu Aik adalah salah nama Raja Dayak di Kalimantan Barat.

Mungkin masih banyak orang meragukan eksistensi orang Dayak, dengan mempertanyakan adakah Kerajaan Dayak ?

Jawabannya ada !

Inilah salah satu Kerajaan Dayak

  • Serial Raja-Raja Dayak di Ketapang, Kalimantan Barat

PATIH SINGA BANSA (RAJA ULU AIK VI)

Mungkin hingga hari ini anda tetap mengatakan bahwa bangsa Dayak itu tak mengenal kerajaan. Berikut Saya akan sampaikan faktanya.

Kerajaan Ulu Aik adalah kerajaan TanjungPura Kuno, Kerajaan ini berdiri sekitar tahun 800 M oleh Maniaka (dikenal sejarah Indonesia dengan nama Sang Maniaka) kerajaan tersebut berpusat di Pancur Sambore dan Tanjung Porikng hulu Sungai Krio, Kab.Ketapang, Kalimantan Barat (sekarang Desa Menyumbung Kec.Hulu Sungai Kab.Ketapang).Seorang anak dari Maniaka tersebut bernama Siak Bahulun yang bergelar Todungrusi. Ia seorang Dayak yang bengis dan kejam pada musuh-musuhnya. Wilayah kerajaannya sebagaimana tercatat sejarah Indonesia Jawa *Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca* meliputi daerah yang dikenal dengan Labai Lawai atau Laman Sembilan Domong Sepuluh (yang sekarang meliputi sebagian Kecamatan Meliau, Tayan Hilir dan Toba Kabupaten Sanggau hingga Kecamatan Simpang Hulu, Hulu Sungai, Sandai Kabupaten Ketapang). Karena tidak ada anak, Raja Siak Bahulun banyak mengangkat anak orang lain sebagai anaknya. Diantaranya adalah Karamuning dan Karamuna. Selanjutnya, anak-anaknya ini menurunkan raja-raja diwilayah Labai Lawai, seperti Dayang Putung atau Putri Junjung Buih yang menikah dengan bangsawan dari Kerajaan Majapahit bernama Prabu Jaya atau Brawijaya yang kelak menurunkan raja-raja Tanjungpura serta Raja Singa Baparung di Sukadana, Raja Likar di Meliau dan Raja Mancar di Tayan.

Pada abad ke 17 masuklah pengaruh islam dikawasan pesisir Kalimantan pasca runtuhnya Kerajaan Majapahit, membuat para bangsawan kerajaan terpecah. Sebagian memutuskan pindah ke muara sungai Pawan yang dipimpin Giri Kusuma, dan sebagian tetap bertahan dihulu sungai krio yang dipimpin Ukir. Dimuara Sungai Pawan, Giri Kusuma mendirikan kerajaan baru bernama Kerajaan Matan Tanjungpura, Sementara Ukir tetap bertahan di hulu sungai krio dan mengelola istana Ulu Aik. Ia kemudian menjadi raja bergelar Patih Empu Garemeng.

Berikut nama-nama Raja Ulu Aik pasca Patih Empu Guremeng:

1. Patih Bihuk Tiung (Raja Ulu Aik I)

2. Patih Bansa Pati (Raja Ulu Aik II)

3. Patih Ira Bansa (Raja Ulu Aik III)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun