Mohon tunggu...
Juragan Bangka
Juragan Bangka Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Financial

Indonesia Berbicara Soal Asuransi, Benarkah?

12 November 2018   23:29 Diperbarui: 12 November 2018   23:58 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Asuransi itu rugi di kita. Waktu hidup kita bayar ke dia, waktu kita meninggal dia tinggal bayar balik ke kita. Buat apa?"

Tidak bisa dipungkiri, memang masih ada banyak pandangan negatif tentang asuransi di masyarakat kita. Opini di atas baru satu dari sekian banyak yang lainnya. Berikut opini-opini lain tentang asuransi dan bagaimana sebaiknya kita menanggapinya.

https://www.johnlund.com
https://www.johnlund.com
1. Membuang uang percuma

Masih banyak kalangan yang menganggap, membeli asuransi sama saja membuang uang percuma. Malah, tak sedikit yang menilai membeli asuransi sebagai langkah investasi.

Pandangan seperti itu sebenarnya salah kaprah. Asuransi dalam kamus perencanaan keuangan adalah salah satu strategi manajemen risiko finansial. Dengan membeli produk asuransi, kita mengalihkan risiko keuangan pada pihak ketiga yaitu perusahaan asuransi. Gampangnya begini, sebagai manusia biasa Anda memiliki risiko untuk sakit. 

Sakit membuat Anda harus berobat yang menguras biaya. Kondisi sakit juga membuat Anda tidak bisa bekerja. Dengan membeli asuransi kesehatan, ketika risiko sakit itu menimpa Anda, biaya berobat dan kerugian akibat produktivitas yang terhenti, Anda alihkan ke perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi yang akan membayar biaya berobat tersebut.

2. Asuransi dan penghasilan

Banyak yang salah kaprah dalam tujuan membeli asuransi. Pada saat memiliki penghasilan, banyak orang yang langsung membeli asuransi. Padahal langkah ini belum tentu benar. Membeli asuransi diperlukan jika Anda telah memiliki tanggungan seperti anak atau istri. Saat itulah sebagai pencari nafkah Anda mengalihkan risiko kematian atau kesehatan diri dan keluarga kepada perusahaan asuransi. Jika belum memiliki tanggungan, belum ada kondisi mendesak bagi Anda untuk memiliki asuransi.

3. Asuransi jiwa tak wajib

Selama ini asuransi jiwa sering disepelekan sehingga tak banyak yang membeli asuransi jenis ini. Padahal jika Anda sudah bekerja dan memiliki tanggungan yang akan terpengaruh kesejahteraan hidupnya bila Anda meninggal dunia, maka memiliki proteksi jiwa adalah wajib hukumnya bagi Anda. 

Asuransi jiwa tersebut akan berfungsi menggantikan kontribusi finansial Anda kepada para ahli waris yang selama ini menjadi tanggungan Anda. 

Namun, bila Anda sudah bekerja tetapi tidak menanggung siapapun, orang tua atau adik kakak bisa menerima warisan dari Anda berbentuk uang pertanggungan asuransi. Jadi, perlukah anak muda membeli produk asuransi? Untuk asuransi kesehatan, Anda bisa menjadi peserta BPJS Kesehatan, untuk mengcover risiko-risiko terkait kesehatan. Bagaimana dengan asuransi jiwa? Bila Anda saat ini sudah menanggung hidup orang lain, seperti orangtua, adik, atau saudara, maka lebih baik memiliki asuransi jiwa.

Asuransi memang terlihat seperti hal yang hanya buang-buang uang dan waktu, tapi tidak ada salahnya mencoba melihat dari perspektif lain untuk mencari tahu manfaat dari segala sesuatu. Salam hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun