Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pangkah, Kota Kecil yang Kaya dengan Bangunan Kolonial

1 Januari 2022   20:48 Diperbarui: 1 Januari 2022   21:00 2418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pangka atau sebagian besar orang menyebutnya Pangkah merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Tegal. Kota  kecil yang berada disebelah timur ibukota kabupaten Tegal, Slawi banyak terdapat bangunan-bangunan kuno peninggalan kolonial Belanda. Wajar saja karena di kota ini terdapat pabrik gula yang dibangun pada tahun 1832. 

Peninggalan-peninggalan tersebut berupa pabrik gula, rumah administratur, rumah dinas, perkantoran, kereta uap dan masih banyak lagi. Bangunan dan benda tersebut masih bisa kita lihat sekarang baik yang masih digunakan, alih fungsi bahkan yang sudah tidak bisa digunakan lagi. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

PG Pangkah tinggal satu-satunya pabrik gula yang masih produksi di wilayah Brebes, Tegal dan Slawi. Walaupun sudah tidak seproduktif dimasa kejayaannya dimana produksi gula dengan kode PK sangat disukai oleh produsen olahan makanan karena warnanya putih dan kristal, kini mulai mengembangkan wisata heritage dan wisata agro. 

Rangkaian produksi gula dari hulu dan hilir menjadi daya pikat wisata ditambah dengan bangunan-bangunan kuno yang menarik bukan hanya wisawatan tetapi sineas untuk lokasi shooting. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Salah satu rumah peninggalan yang paling mencolok adalah rumah administratur atau yang disebut Mbesaran Herenhuis A. D. H Bosch berbeda dengan bangunan lainnya disekitar situ ataupun diantara pabrik gula yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun