Setiap memasuki bulan Agustus semua warga negara Indonesia muncul semangat patriotisme. Dengan berbagai cara mereka ekspresikan dengan wujud cara mereka sendiri. Dengan suka cita mereka menghias kampung dengan atribut-atribut khas kemerdekaan merah putih, pasang bendera, membuat gapura, lampu hias dan pernak-pernik lainnya. Disamping itu juga diadakan lomba dan hiburan yang unik dan menarik serta menumbuhkan rasa cinta air. Lomba khas Agustusan seperti Panjat Pinang, Balap Karung, Pentung Pendil, Lomba antar kampung, Rias Tumpeng dan masih banyak lagi yang menunjukan potensi lokal. Permainan dan olahraga sangat mendominasi sehingga loba gerak jalan dan drumband sangat identik sekali di bulan Agustus. Dan yang paling ditunggu-tunggu masyarakat sebagai puncak kemeriahan Hari Kemerdekaan adalah pawai pembangunan atau karnaval. Tetapi sudah dua tahun ini sudah tidak kami rayakan lagi, kami sangat merindukan perayaan Agustusan.
Agustus bukan saja sebagai bulan kemerdekaan bangsa ini tetapi sudah merupakan pesta rakyat terbesar dan juga hari raya kedua bagi sebagian masyarakat kita yang hidup di perantauan. Mereka mengagendakan pulang kampung sekedar untuk merayakan hari jadi bangsa ini. Mereka mengadakan lomba dan panggung hiburan membaur kebahagiaan bersama masyarakat. Berbagai lomba yang menarik dan menghibur seperti panjat pinang dan tarik tambang tapi dengan hadiah yang besar. Bahkan untuk panggung hiburan tak segan-segan mengundang group musik ternama atau penyanyi terkenal sekedar untuk berbagi dengan masyarakat di kampung halamannya.
Tahun ini (mungkin) kami harus gagal lagi menyaksikan perayaan Agustusan lagi. Tetapi kami selalu berharap bisa merayakan walau tidak seperti tahun-tahun sebelum pandemi. Dan seandainya tahun ini gagal lagi kami akan merayakannya dengan cara berbeda seperti memberikan edukasi kemasyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat, memperbaiki lingkungan kampung dan yang berkaitan dengan pola hidup masyarakat sehat.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)
