Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Beberapa Sebab Sebagian Orang Kesulitan dalam Hal Berkomunikasi dan Menguasai Bahasa Ibu

6 Mei 2022   10:30 Diperbarui: 8 Mei 2022   15:23 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang anak sedang berbincang dengan ibu (Sumber: istockphoto)

Pernahkah Anda mempelajari bahasa ibu? 

Jika sebagian dari kita sudah fasih menggunakan bahasa ibu sebagai bahasa-hari untuk berkomunikasi, tentu Anda tak akan menemukan kendala untuk mempelajarinya. 

Mempelajari yang dimaksud di sini adalah kita sebagai akademisi maupun orang awam sekalipun selalu belajar meningkatkan pemahaman dan perbendaharaan kosakata bahasa ibu yang biasa kita gunakan. 

Menurut laman Kemendikbud, bahasa ibu adalah bahasa yang pertama kali dipelajari sejak kecil secara alamiah dan menjadi dasar sarana komunikasi serta pemahaman terhadap lingkungannya. 

Lebih lanjut, menurut data di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah bahasa terbanyak kedua di dunia. 

Untuk itu, pemerintah bersama pemerintah daerah dan masyarakat mempunyai kewajiban untuk melindungi bahasa daerah sebagai bagian dari kekayaan non benda yang sangat berharga dan tak ternilai harganya.

Dari paparan singkat di atas, jelas dipahami bahwa bahasa ibu merupakan bahasa yang pertama kali dilisankan dan diperkenalkan kepada sang anak sedari kecil. 

Jika bahasa yang diperkenalkan sejak kecil adalah bahasa daerah misalnya bahasa Paser, Banjar, Kutai, Bahasa Jawa, dan lain sebagainya mungkin tak akan menjadi masalah. 

Akan tetapi, jika dari kecil bahasa pertama yang diperkenalkan adalah bahasa Indonesia tanpa sambil diperkenalkan bahasa daerah yang menjadi latar belakang ayah atau ibu di rumah tentu menjadi sebuah masalah. 

Ditemukan sebuah situasi di mana seorang anak memiliki masalah yang berkaitan dengan komunikasi di lingkungannya akibat mayoritas masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya menggunakan bahasa daerah sebagai media penyampaian pesan dalam berkomunikasi dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia yang lebih ia kuasai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun