Ada apakah ini sayang? Papa bertanya, kendaraan SUV di perlahankan.
Pinggang saya!
Heh?
Pinggang saya bercabang! Sahut saya merengut. Tapi papa yang memang setau saya adalah seorang lelaki yang tenang menghadapi banyak situasi sehingga dia tak mudah terkejut.
Oke! Mari papa lihat! Ujarnya menyejukkan kesabaran sembari menepikan SUV.
Lalu dia bergeser mendekat dan tangan lembutnya meraba mengelilingi pinggul saya, dan saya memang tau dia seorang dokter. Lalu berpindah, kembali telapaknya meraba perut saya, sementara aku tidak ingin menatapnya, karena tiba-tiba aku menjadi benci dengan pemeriksaan ini.Â
Kemudian rabaannya berhenti, saya mencuri pandang ke wajahnya, dan dia terlihat tersenyum, sementara saya berkaca-kaca. Lalu papa mendekap saya yang masih merasa toxic dengan pinggul saya.
Kamu hamil, mama! Bisiknya.