Apakah kau akan menciumku lagi?
"Besok!" tegas mentari sambil melengos pergi
Pagi menutup kembali
maskernya hingga  di batas tulang pipi
Mata perawannya sayu memandangi
jubah pangeran mentari yang berjalan membelai
segala  bunga warna warni
Pagi harus menunggu
Ketidakbahagiaan status ketika hari bergerak maju
Seperti cinta bertepuk sebelah tangan
Keberadaannya hanya ditentukan sentuhan
sang mentari yang seterusnya meninggalkan
Dan pagi mesti menutup kembali
masker wajahnya penuh ke tulang pipi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!