Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Atletik

Pesan Sejati Marathon Jogja Mandiri

21 Mei 2019   23:14 Diperbarui: 21 Mei 2019   23:44 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Berlarilah Pheidippides, lari dan berpacu, raihlah Sparta untuk bantuan utamamu.."

Itulah satu baris puisi Pheidippides, dari Robert Browning (1812-1889), seorang pujangga naratif falamboyan dari Inggris Raya era Victoria, satu penyair mashyur dan tajir. Berekspresi tentang legenda Pheidippides, seorang serdadu Yunani yang dikirim dari kota Marathon guna mengumumkan bahwa Persia telah tunduk di pertempuran Marathon pada 490 SM. Dituturkan bahwa ia berlari tanpa henti dimana kemudian pingsan kelelahan, sesaat setelah menyatakan pesannya saat merengkuh kota Sparta.

Semenjak itulah marathon atau lari panjang diagungkan sebagai takzim kepada Pheidippides, yang memiliki akar kuno, diwujud pertama secara otentik terorganisir dalam Olimpiade Athena 1896.    

Perkembangan jarak tempuh lari marathon mulai bervariasi dari standar 40km, menjadi 10Km dan 5 Km, demikian halnya dengan prospek outdoornya begitu kaya dengan kombinasi alam, kontur,  yang menyertai kegembiraan, promosi dan rewardnya. Sehingga pelari marathon pun berbondong tidaksemata berlari, berlomba,  namun juga menikmati keelokan alam, budaya, humaniora sampai kulineran.

Bukan cuma lari lari yang gahar seperti di enam marathon major yaitu marathon Tokyo, Boston, London, Berlin, Chicago dan New York City. Indonesia juga punya marathon genuine yang membelah areal budaya Jogja yang pekat, yaitu Mandiri Jogja Marathon yang telah berlari untuk ketiga kalinya sejak 2017, menembus 13 desa dan 3 destinasi premium, Candi Prambanan, Candi Plaosan dan Monemen Taruna.

Ini sangat pilihan menggoda buat runner runner berkelas inter dan inner nasional, karena geseran lari menggiurkan ke kepuasan batin disamping pandangan lurus marathon super serius. Inilah tempat escape dari kehebatan marathon textbook tanpa mengesampingkannya.

Buat pelari pelari amatiran yang rajin atau pelari CFD (car free day), inilah godaan menarik unutk melupakan pandangan mingguan aspal licin dan beton menjulang, pulang kembali ke salah satu akar budaya atau bisa sebut aja pengayaan rasa tradisi budaya nusantara yang pernah dilalui patih besar Gajah Mada panglima Majapahit.

Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat,
penuh selaksa makna

Begitu suara merdu KLA melantunkan lagu Yogyakarta, yang selalu membuat rasa ingin selalu pulang meski sekalipun kita tak berakar disana. Namun ke Jogja itu selalu menawarkan rasa pulang.

Menjelang langit biru Prambanan menggapai candi Plaosan memahami arah timur laut  jalan sewu adalah salah satu kejernihan Jogja yang akan dilangkahkan marathoner dialur Mandiri Jogja Marathon. Seperti hayal pemegang mesin waktu, kita berlari dengan sneakers dan sport tee kekinian ditengah adiluhung monarki Mataram dimana tercipta peradaban teknologi batu candi yang menakjubkan.

Lari marathon ini, adalah campuran rasa kebahagian akan alam budaya dan spirit marathon "never give up" dari akar purba yang tak pernah terjadi kecuali di Mandiri Jogja Marathon.

Selamat para pelari, penyampai pesan sejati.    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun