Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Gasing Nusantara Tampil di Indonesian Weekend London

26 Mei 2016   18:52 Diperbarui: 26 Mei 2016   19:25 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beragam gasing Nusantara yang dipamerkan (foto: dok pri)

Hajatan Indonesian Weekend yang akan berlangsung di London, Inggris pada 26-31 Mei 2016 mendatang bakal menghadirkan berbagai kekayaan Tanah Air. Selain pariwisata, musik, kuliner, seni budaya, tak ketinggalan permainan tradisional gasing Nusantara. Bapak gasing Nusantara, Endi aras Agus Riyono dalam komunikasinya mengabarkan bahwa ia sejak awal bulan ini telah menerima undangan dari penyelenggara yang terdiri atas Kementerian Pariwisata, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kapasitasnya selaku kolektor ratusan gasing membuatnya harus hadir di London.

Endi Aras si bapak gasing (tengah bersarung) (Foto: dok pri)
Endi Aras si bapak gasing (tengah bersarung) (Foto: dok pri)
Pria asal Kota Salatiga yang belakangan mendirikan Gudang Dolanan Indonesia di Kota Depok, Jawa Barat ini mengaku, nantinya ia akan menggelar pameran, workshop, dan atraksi gasing di Indonesian Weekend. Terkait hal itu, dirinya telah menyiapkan berbagai gasing yang berasal dari Aceh hingga Papua. “Saya akan membawa cindera mata berupa gasing bambu tutul, jumlahnya cukup banyak karena memang tujuannya dibagikan,” kata Endi, Kamis (26/5) sore tadi.

Syarat mendapatkan cindera mata gasing bambu tutul, lanjut Endi, pengunjung yang bertandang di stand gasing Nusantara harus bisa memainkan gasing. Tentunya sebelumnya telah diajari cara memainkannya terlebih dulu. “Bila sudah mampu membuat gasing berputar nyaris sempurna, mereka berhak membawa pulang cindera mata."

Cindera mata yang akan dibagikan (foto: dok pri)
Cindera mata yang akan dibagikan (foto: dok pri)
Perihal gasing bambu sendiri, sebenarnya sangat unik. Sebab, saat dimainkan dan berputar akan mengeluarkan suara berdengung. Gasing jenis ini pernah diperkenalkan di Brunei di tahun 2014 serta di Jepang tahun 2015, hasilnya warga di dua negara tersebut dibuat terkagum-kagum ketika melihat atraksi permainan tradisional itu. “Gasing bambu bisa dibuat ratusan ragam, karena di Indonesia terdapat 190 spesies bambu,” ungkap Endi.

Endi yang sudah melakukan penyigian terhadap ratusan jenis gasing Nusantara, mengakui bahwa saat ini hanya dirinya yang tercatat memiliki koleksi gasing terbanyak di Indonesia. Kenapa memilih gasing? Jawabnya sederhana. Gasing mengandung folosofi hidup yang sarat makna, di mana kendati berputar namun mempunyai keseimbangan. “Begitu pula dengan hidup, hidup selalu berputar. Untuk itu, kita wajib menjaga agar perputaran tetap seimbang,” jelasnya.

Beragam gasing yang terbang ke London (foto: dok pri)
Beragam gasing yang terbang ke London (foto: dok pri)
Pamer Kekayaan Nusantara

Dalam Indonesian Weekend, kata Endi, dirinya bersama ratusan peserta lainnya bakal memeriahkan hajatan itu. Selain beragam tarian tradisional, kuliner tradisional serta budaya nantinya musisi Dwiki Dharmawan, Chef Degan, pesilat Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman juga bakal tampil. Konon untuk fesyen mungkin pesertanya cukup banyak serta dijamin harum semua, maklum yang dijajakan memang berbeda.

Indonesian Weekend merupakan perhelatan bagi bangsa Indonesia untuk memamerkan segala bentuk kekayaan bangsa. Di mana, untuk tahun ini London sengaja dipilih menjadi tuan rumah dengan sasaran bakal mampu menarik perhatian turis kawasan Eropa. Menempati area Potters Field yang luasnya mencapai 6.000 meter persegi, diharapkan bisa dikunjungi 20 ribu orang saban harinya.

Katalog gasing yang juga akan dibagikan (foto: dok pri)
Katalog gasing yang juga akan dibagikan (foto: dok pri)
Pemilihan London sebagai tuan rumah Indonesian Weekend, menurut Endi yang berulangkali mengikuti rapat persiapan, karena kota ini tengah ada long weekend yang tentunya sangat efektif menjaring pengunjung agar mereka mengerti persis secara detail tentang budaya dan kekayaan alam Nusantara. “Jadi hajatan Indonesian Weekend ini lebih mirip sebagai umpan untuk mendatangkan turis ke Indonesia,” jelas Endi.

Indonesian Weekend merupakan ajang promosi yang digagas Indonesian Fashion Chamber, di mana selain menjalin kerja sama dengan beberapa kementerian, ikut digalang adalah Komunitas Bangga Indonesia di Inggris. Kendati perhelatan membutuhkan dana cukup besar, nantinya bakal menuai devisa seiring kedatangan para turis mancanegara.

Apa yang dilakukan oleh anak-anak bangsa ini layak diapresiasi. Dengan segala kelebihan maupun kekurangannya, mereka tetap membawa nama merah putih. Selamat berjuang, Bung! Jangan mengenal kosakata bosan untuk memperkenalkan kekayaan alam, budaya, serta kesenian Nusantara. Mari kita jaga segala warisan nenek moyang agar tetap lestari. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun