Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gadis Cerdas itu, Lumpuh Permanen

10 Oktober 2021   12:05 Diperbarui: 11 Oktober 2021   18:02 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahan baku pembuatan keranjang ikan asin buatan Yantiyem (Foto: Bamset)

Penyelewengan hasil kerja keras berpuluh tahun tersebut, ungkap Yantiyem, berujung pada perceraian. Setelah ia pulang ke kampungnya, sisa tabungan dimanfaatkan untuk memperbaiki rumah. Sembari mengasuh Yuni, setiap hari Yantiyem membuat keranjang ikan asin berbahan bambu dengan upah Rp 7.000 untuk 100 keranjangnya.

Bahan baku pembuatan keranjang ikan asin buatan Yantiyem (Foto: Bamset)
Bahan baku pembuatan keranjang ikan asin buatan Yantiyem (Foto: Bamset)

Belajar Baca Tulis Otodidak

Dengan penghasilan yang sangat minim, Yantiyem tak mungkin mampu menyekolahkan Yuni ke sekolah luar biasa. Apalagi, tempat tinggalnya lumayan jauh menuju Kota Salatiga. 

Untungnya, Yuni merupakan anak cerdas. Kendati fisiknya tidak tumbuh normal, namun, otaknya encer. Ketika teman-teman sebayanya belajar, ia ikut nimbrung.

Kadang, dengan didampingi seorang pamannya, Yuni belajar mengenal huruf dan merangkainya. Sampai akhirnya, gadis malang itu mampu baca tulis, bahkan bisa juga berhitung.

Ia hanya mampu berbaring miring sembari menyimak handphone (Foto: Bamset)
Ia hanya mampu berbaring miring sembari menyimak handphone (Foto: Bamset)

Sangat sulit membayangkan semisal Yuni tak piawai membaca mau pun menulis, apa lagi di era teknologi informasi yang pesat seperti sekarang.

"Satu-satunya hiburan Yuni ya hanya handphone jadul, dia setiap saat, sembari berbaring menyimak facebook atau berita-berita di dunia maya. Kalau handphonenya rusak, ya alamat seharian hanya tiduran," kata Yantiyem.

Memang, ketika Bambang Setyawan menjenguk Yuni di kamarnya, gadis itu tengah tiduran dalam posisi miring ke kiri seraya memegang handphone. 

Suaranya lirih, sementara dua kakinya mengecil. Untuk berbalik, ia harus dibantu ibunya. Begitu pun buang air kecil mau pun besar, tanpa bantuan orang lain, dia tak mampu melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun