Mohon tunggu...
bampeezh
bampeezh Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Paradigma Pengetahuan

9 September 2025   20:19 Diperbarui: 9 September 2025   20:19 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abdul Hakam Ahmad Al Hafizh/Mahasiswa FTK UIN SGD

 Memahami Dua Cara Pandang dalam Penelitian Pendidikan

Pengantar

Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah dan merangkum materi yang telah dipelajari. Saya ingin membahas dua cara pandang berbeda dalam dunia pendidikan, yaitu cara pandang ilmiah dan alamiah. Semoga tulisan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya dasar teori dalam dunia pendidikan dan bagaimana hal ini berpengaruh pada penelitian. Harapannya, artikel ini bermanfaat sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.

Cara Pandang Ilmiah: Mengutamakan Data dan Fakta

Cara pandang ilmiah adalah pendekatan yang mengutamakan data dan fakta terukur. Dalam pendekatan ini, segala sesuatu harus bisa dibuktikan secara objektif dan sistematis.

Ciri-ciri utamanya adalah:

  • Menggunakan metode yang bisa diulangi oleh orang lain
  • Menjaga jarak dengan objek yang diteliti agar tetap objektif
  • Menggunakan logika yang runtut
  • Hasil penelitian bisa dibuktikan kebenarannya
  • Temuan bisa diterapkan secara umum

Dalam dunia pendidikan, cara pandang ini sering digunakan untuk:

  • Survei untuk mengetahui kepuasan siswa terhadap sekolah
  • Menilai kinerja guru dengan angka dan data
  • Menganalisis kebijakan pendidikan berdasarkan statistik

Namun, cara pandang ini memiliki keterbatasan karena sulit menangkap aspek sosial dan nilai-nilai yang kompleks dalam pendidikan.

Cara Pandang Alamiah: Memahami Makna di Balik Tindakan

Berbeda dengan cara pandang ilmiah, cara pandang alamiah percaya bahwa kenyataan itu beragam dan penuh makna. Pendekatan ini lebih menekankan pada pemahaman mendalam tentang pengalaman manusia.

Pendekatan ini memiliki ciri-ciri yang berbeda, yaitu melihat masalah secara menyeluruh, melibatkan peneliti secara langsung dengan yang diteliti, mengakui bahwa penelitian tidak bisa lepas dari nilai-nilai, fokus pada pencarian makna di balik tindakan, dan menggunakan cara berpikir dari khusus ke umum.

Teknik yang digunakan dalam cara pandang ini meliputi pengamatan langsung di lapangan, wawancara mendalam dengan narasumber, dan pengumpulan dokumen-dokumen penting. Dalam dunia pendidikan, cara pandang alamiah ini berguna untuk memahami gaya kepemimpinan kepala sekolah, budaya dan suasana sekolah, serta interaksi antara guru dan siswa dalam kelas.

Perbedaan Mendasar Kedua Cara Pandang

Kedua cara pandang ini berbeda dalam tiga hal utama:

Pandangan tentang kenyataan: Ilmiah menganggap kenyataan itu satu dan objektif, sedangkan alamiah melihat kenyataan sebagai sesuatu yang beragam dan selalu berubah.

Cara memperoleh pengetahuan: Ilmiah mengharuskan jarak antara peneliti dan objek, sedangkan alamiah mendorong keterlibatan langsung peneliti.

Metode yang digunakan: Ilmiah menggunakan survei, eksperimen, dan analisis angka, sedangkan alamiah menggunakan wawancara, observasi, dan analisis cerita.

Memilih Cara Pandang yang Tepat

Pemilihan cara pandang sangat menentukan bagaimana penelitian akan dilakukan. Cara pandang ilmiah cocok digunakan ketika ingin menguji dugaan dan mencari hubungan antara berbagai faktor. Sementara cara pandang alamiah lebih tepat untuk menggali makna dan memahami konteks yang kompleks.

Yang terbaik adalah menggabungkan kedua cara pandang ini dalam satu penelitian. Kombinasi ini akan menghasilkan penelitian yang lebih lengkap dan komprehensif, karena kita bisa mendapat data angka sekaligus pemahaman mendalam tentang makna di balik angka tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun