Pendekatan ini memiliki ciri-ciri yang berbeda, yaitu melihat masalah secara menyeluruh, melibatkan peneliti secara langsung dengan yang diteliti, mengakui bahwa penelitian tidak bisa lepas dari nilai-nilai, fokus pada pencarian makna di balik tindakan, dan menggunakan cara berpikir dari khusus ke umum.
Teknik yang digunakan dalam cara pandang ini meliputi pengamatan langsung di lapangan, wawancara mendalam dengan narasumber, dan pengumpulan dokumen-dokumen penting. Dalam dunia pendidikan, cara pandang alamiah ini berguna untuk memahami gaya kepemimpinan kepala sekolah, budaya dan suasana sekolah, serta interaksi antara guru dan siswa dalam kelas.
Perbedaan Mendasar Kedua Cara Pandang
Kedua cara pandang ini berbeda dalam tiga hal utama:
Pandangan tentang kenyataan: Ilmiah menganggap kenyataan itu satu dan objektif, sedangkan alamiah melihat kenyataan sebagai sesuatu yang beragam dan selalu berubah.
Cara memperoleh pengetahuan: Ilmiah mengharuskan jarak antara peneliti dan objek, sedangkan alamiah mendorong keterlibatan langsung peneliti.
Metode yang digunakan: Ilmiah menggunakan survei, eksperimen, dan analisis angka, sedangkan alamiah menggunakan wawancara, observasi, dan analisis cerita.
Memilih Cara Pandang yang Tepat
Pemilihan cara pandang sangat menentukan bagaimana penelitian akan dilakukan. Cara pandang ilmiah cocok digunakan ketika ingin menguji dugaan dan mencari hubungan antara berbagai faktor. Sementara cara pandang alamiah lebih tepat untuk menggali makna dan memahami konteks yang kompleks.
Yang terbaik adalah menggabungkan kedua cara pandang ini dalam satu penelitian. Kombinasi ini akan menghasilkan penelitian yang lebih lengkap dan komprehensif, karena kita bisa mendapat data angka sekaligus pemahaman mendalam tentang makna di balik angka tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI