Mohon tunggu...
Bembengwi danarko
Bembengwi danarko Mohon Tunggu... -

Dengan menulis kita aktif berfikir sehingga kita bisa jadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan hanya sekedar menyadap informasi. "Kreatif itu menuangkan ide yang ada di pikiran kita dalam bentuk ucapan, tulisan, gambar, video, sehingga bisa bermanfaat bagi si pengguna".

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Cerita Dibalik Patung Jendral Sudirman yang Menghormat

13 November 2015   12:56 Diperbarui: 13 November 2015   17:45 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patung Panglima Besar Jenderal Soedirman berdiri tegak dan kokoh di taman yang terletak di tengah jalan yang sesuai dengan namanya di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Patung Soedirman berdiri dengan gestur tubuh sedang menghormat. Kenapa patung itu dibuat menghormat?

"Kami bikin menghormat, karena beliau ingin menghormat kepada rakyat".

Secara keseluruhan tinggi patung Jenderal Soedirman mencapai 11 meter. Terdiri atas patung inti (sosok Jenderal Soedirman) setinggi 6,5 meter dan penyangga setinggi 5,5 meter. Terbuat dari perunggu seberat 4 ton.

 Pembuatan patung itu juga didanai oleh keluarga dan kemudian disumbangkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 2003-2004 yang saat itu kursi Gubernur dijabat oleh Sutiyoso.

Tentang Jenderal Soedirman yang sedang menghormat itu juga pernah disentil oleh dalam salah satu adegan di film Naga Bonar Jadi Dua. Naga Bonar yang diperankan oleh Deddy Mizwar mempertanyakan kenapa seorang Jenderal dan pahlawan Indonesia justru menghormat pada warga yang berlalu-lalang.

"Beliau ingin menghormat pada rakyat ini, beliau tidak mau dihormati. Suatu ketika di film Naga Bonar, Bang Deddy naik itu, 'turunkan tanganmu jenderal', kau nggak layak'. Nggak, Soedirman hormat kepada siapapun juga," ujar cucu dari anak sulung Jenderal Soedirman itu.

"Jendral sudirman  merupakan pemangku jabatan, pemangku jabatan harus memberikan hormat kepada yang memberikan jabatan, yaitu rakyat ini. Soedirman dipilih bukan oleh presiden, tapi oleh para Panglima Kodam, yang melantik presiden. Beliau merasa harus menghormati rakyat ini. Karena itu dibuat Gestur hormat," sambungnya.

Ganang menuturkan, pembuatan patung dengan gestur sedang hormat itu juga pernah ditanyakan oleh dua mantan Panglima TNI. Salah satunya Jenderal (Purn) Wiranto.

"Pak Wiranto sempat tanya, 'kenapa kau buat itu hormat, kasihanlah, itu ikon kami', oh ndak bapak, itulah Soedirman, Soedirman nggak mau dihormati, ingin menghormati siapapun juga," jelas Ganang menceritakan saat menjelaskan kepada Wiranto kala itu.

"Itu tangan diturunkan kalau amanahnya sudah nggak ada, tapi kan kebetulan beliau meninggal amanahnya masih ada, jadi sampai kapanpun nggak akan turun tangan itu," tegas Ganang.

Jenderal Soedirman meninggal pada tanggal 29 Januari 1950 dalam usia 34 tahun. Pihak keluarga berencana akan menghelat event peringatan 100 Tahun Jenderal Soedirman pada 24 Januari 2016 mendatang. Soedirman lahir 24 Januari 1916.

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun