Safari Tarawih Ramadan Bupati Bantul di Masjid Jendral Sudirman, Payaman Utara, Imogiri: Pentingnya Keseimbangan Habluminallah dan Habluminannas

      Ramadhan di tahun ini bertepatan dengan hari Selasa tanggal 19-03-2024, masjid di kampung kami kedapatan suatu rezeki. Masjid  Jendral Sudirman mendapatkan kunjungan dari Safari Tarawih Ramadhan Bapak Bupati Bantul, Bapak H. Abdul Halim Muslih bersama tim Safari Tarawih Ramadhan 1445 H. Tentu saja masyarakat beserta jamaah sangat antusias dengan hal ini.

      Sebelum acara Tarawih, takmir masjid terlebih dahulu mengumumkan kedatangan Beliau beserta Tim Safari Tarawih Ramadhan. Karena kedatangan Tim Safari Tarawih Ramadhan Bupati tentunya akan membawa romongan iringan mobil, maka panitia sudah sedini mungkin mempersiapkan lahan parkir milik warga yang letaknya tak jauh dari masjid.

      Setelah acara shalat Isya berjamaah, ketua takmir Masjid Jendral Sudirman--Bp. Mukijan, Spd, menyampaikan pengantar untuk menyambut kedatangan Bapak Bupati. 

      Berlanjut dengan kultum yang diisi oleh Bapak Bupati, Beliau menyampaikan tentang pentingnya keseimbangan dalam ibadah. Ada dua bentuk hubungan manusia dalam beribadah. Habluminallah, hubungan manusia dengan Allah juga Habluminanas, hubungan manusia dengan sesamanya.

      Dalam hidup bermasyarakat, mu'min yang baik menurut pemaparan Beliau bukanlah manusia yang hanya taat beribadah pada Allah saja. Rajin mengerjakan sholat lima waktu, membaca Al-quran dan melakukan ritual ibadah lainnya. Mu'min yang baik sebisa mungkin tetap melakukan ritual ibadah pada Allah tanpa meninggalkan kewajibannya dalam bermasyarakat seperti halnya kerja bakti, menjenguk apabila ada anggota masyarakat yang sakit atau ta'ziah.

Dokumentasi Arlifah

      Sebisa mungkin ibadah kita pada Allah kita jalankan, hubungan baik dalam masayarakat pun tetap di kerjakan. Selain hal itu, Beliau juga menjelaskan tentang anjuran untuk menjaga kebersihan lingkungan. Sebagai warga masayarakat yang baik hendaknya mentaati konsensus yang ada di dalam masyarakat juga peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Dalam hal ini beliau memberikan contoh yang nyata yaitu masyarakat hendaknya tidak membuang sampah secara sembarangan, baik di sungai, di got maupun di area terbuka.

       Menurut hemat penulis, apa yang Beliau sampaikan  merupakan bentuk tanggung jawab pemimpin kepada masyarakat. Sebab Beliau selaku pimpinan di tingkat Kabupaten juga memiliki hak serta kewenangan untuk mengingatkan masyarakat  dengan untuk mematuhi peraturan yang ada demi kemaslahatan bersama. Dalam hal ini terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Permasalahan sampah di DIY, tentunya sempat menjadi polemik beberapa waktu lalu karena sampah menggunung di beberapa tempat pembungan sampah, di beberapa ruas jalan pun masyarakat membuang sampah sembarangan. 

      Penutupan TPA Piyungan memberikan dampak yang sangat besar bagi kebersihan DIY. DIY terkenal dengan predikat kota pelajar, kota pariwisata. Jika pemerintah propinsi tengah gencar mempromosikan DIY dengan berbagai pesona daerah wisatanya, aspek kebersihan daerah tentu saja harus sangat diperhatikan. 

      Selain beberapa point diatas, Bapak Bupati juga menyampaikan pentingnya ilmu dalam menjalankan amal. Secara tidak eksplisit beliau telah menyampaikan perhatiannya dalam bidang pendidikan dalam hal ini berkaitan dengan pelaksanaan praktek ritual ibadah.