Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Melawan Korupsi dengan Literasi

28 September 2016   21:25 Diperbarui: 29 September 2016   15:46 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara Peluncurang Buku Indonesia Membumi KPK-Ikapi (Foto: Bambang Trim)

Kehadiran Bambang Widjojanto, salah seorang mantan pimpinan KPK jilid sebelumya, di panggung Indonesia International Book Fair (IIBF) 2016 menjadi penutup acara peluncuran buku Program Indonesia Membumi (Menggagas dan Menerbitkan Buku Melawan Korupsi). Ia menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap para penulis, penerbit, dan pekerja perbukuan yang telah mencetak sejarah perlawanan terhadap korupsi dengan buku. Ia sendiri sudah menyelesaikan tiga buku terbarunya kini dan ada tujuh naskah lagi yang menanti untuk diterbitkan.

Tradisi literasi dengan menulis buku ini menurutnya menunjukkan keluhuran budaya, apalagi buku-buku yang tercipta memang dimaksudkan untuk menyelamatkan bangsa. Para penulis buku kini adalah mereka yang akan menorehkan sejarah hingga lima puluh tahun ke depan, bahkan lebih.

Acara yang digelar pukul 14.15 oleh KPK dan Ikapi pada hari pertama penyelenggaraan IIBF 2016 (28/09) sukses meluncurkan lebih dari 100 judul buku bertema antikorupsi dari 30 penerbit. Hadir dalam acara Ketua KPK, Agus Rahardjo, dan Ketua Umum Ikapi, Rosidayati Rozalina.

Peluncuran buku ini adalah buah dari Sanggar Kerja Indonesia Membumi yang diselenggarakan pada Juni 2016 oleh KPK-Ikapi dengan diikuti oleh 60 orang terdiri atas penulis dan editor buku. Lepas dari kegiatan itu, mulailah para penulis dan penerbit bekerja meneruskan gagasan penulisan buku-buku antikorupsi dalam genre fiksi, nonfiksi, dan faksi hanya dalam rentang tiga bulan. Buku anak menjadi buku yang paling banyak diterbitkan di samping buku remaja dan buku umum untuk dewasa. Contoh-contoh buku yang diterbitkan dapat dilihat di booth KPK pada arena IIBF 2016.

Dalam acara peluncuran, KPK juga menyerahkan penghargaan untuk 26 kategori buku terbaik yang diberikan kepada penulis, editor, desainer buku, dan penerbit. Sukses program perdana ini membuat KPK berniat untuk melanjutkan kegiatan serupa pada tahun-tahun ke depan sehingga akan semakin banyak buku-buku bertema antikorupsi yang terbit sebagai bentuk perlawanan literasi.

Boleh dibilang KPK melalui Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat adalah lembaga yang sangat getol menghasilkan berbagai produk pemelajaran antikorupsi mulai berbentuk buku, board game, animasi, hingga film-film pendek. KPK juga mengemas produk secara kreatif, contohnya dalam meluncurkan produk pemelajaran antikorupsi untuk anak, KPK mengenalkan karakter tokoh Si Kumbi.

Menarik bahwa perlawanan terhadap korupsi melalui literasi ini boleh dikatakan sebagai perlawanan secara intelektual sekaligus tetap aktual guna disebarkan secara lintas usia dan lintas media. Kecanggihan korupsi juga harus dibarengi dengan kegigihan melawannya melalui pendidikan antikorupsi, terutama untuk generasi mendatang melalui produk-produk literasi yang berkualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun