Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Belajarlah Sampai ke Negeri Shenzhen

16 Januari 2020   07:32 Diperbarui: 17 Januari 2020   06:21 4226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu masuk Window of The World, Shenzhen (Foto: Bambang Trim)

Oh ya, mengapa paket perjalanan wisata ke Shenzhen begitu murah? Perjalanan kami rombongan 20 orang ternyata mendapatkan subsidi dari Pemerintah Cina. Namun, dalam satu hari kunjungan, ada tempat wajib yang harus kami datangi.

Pertama, adalah show room Shenzhen Imperial Culture Museum. Ini sebenarnya toko perhiasan yang menjual batu giok, batu rubi, batu safir, emas, dan perak. 

Beruntung kami datang ke sana menjelang Imlek sehingga sang manajer yang fasih berbahasa Indonesia memberi banyak bonus dan diskon untuk berbagai perhiasan.

Toko perhiasan Shenzen Imperial Culture Museum (Foto: Bambang Trim)
Toko perhiasan Shenzen Imperial Culture Museum (Foto: Bambang Trim)
Tempat kedua yang dikunjungi adalah toko obat tradisional Cina milik pemerintah. Di sini kami diperkenalkan dengan beberapa tanaman langka dari Tibet untuk pengobatan berbagai penyakit. Setelah itu, beberapa sinshe mengundang satu keluarga untuk diperiksa secara gratis, lalu ditawari paket obat.

Obatnya mahal, harganya sampai angka jutaan. Jadi, kalau Anda memang belum berminat, katakan saja belum punya uang. Maka dari itu, sesi dengan sinshe ini tidak akan lama.

Terakhir Anda akan diajak ke toko produk lateks. Produknya berupa bantal kesehatan, karpet yang mengandung batuan tourmaline untuk kesehatan, dan gelang dengan batuan tourmaline. Sebenarnya produk ini juga boleh Anda dapatkan di toko daring dengan merek Celestial.

Jadi, itu kewajiban Anda jika mendapatkan subsidi kunjungan ke Shenzhen, Anda harus mengunjungi ketiga toko itu. Tidak membeli juga tidak apa-apa. Namun, yang paling menggoda memang kunjungan ke toko perhiasan pertama, apalagi jika Anda membawa kaum ibu.

Di Shenzhen sebagaimana kota lainnya di Cina yang susah adalah soal komunikasi dan makanan bagi kaum Muslim. Masyarakatnya umumnya tidak dapat berbahasa Inggris. Bahasa isyarat sambil menunjukkan gambar aksara Cina melalui layar ponsel terkadang lebih membantu.

Makanan kategori Muslim friendly harus di-googling, termasuk juga yang halal. Soal rasa memang ada yang mendekati selera Indonesia.

***

Bagaimana? Tertarik berkunjung ke Shezhen? Kota ini memang membuat kita berpikir dan belajar banyak hal soal kemajuan Cina, bukan sekadar bersemangat untuk berbelanja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun