Burung elang meninggalkan sarang. Terbang jauh, jarak ditempuh. Lama-lama bersemi rasa jenuh. Kangen hanya terhenti di angan-angan. Mau pulang kembali, duh jauh nian.
Fantasi sedang menghampiri. Ia menyela di dalam mimpi. Bersama bayang-bayang, merindu cahaya lama.
Jika cahaya itu berubah jadi rona wajah. Rasa kangen pun tergugah. Dengan sabar menyusun mosaik. Merangsang imajinasi, asosiasi, atau mungkin delusi.
Keadaan sudah berbeda jauh. Aku di sini, engkau di sana. Air mata rindu kadang menghangat. Di pipi penantian yang belum mendekat. Semestinya emosi ini hanyalah sesaat.
Suatu hari akan makin disyukuri. Cinta hening enggan berpaling. Semoga air mata cepat mengering."Dleweran luh kangen bakal cepet garing. Nihil lacrima citius arescit".
Kepedihan karena jarak yang menjauh, mestinya berpayung sabar. Siapa tahu kita mampu berpredikat paling. Paling setia menunggu. Saling mengerti bahwa air mata cinta yang berjarak itu hanyalah sementara.