Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata Cinta

29 September 2022   06:26 Diperbarui: 29 September 2022   06:46 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya Pascal Campion  -  Bersumber dari twitter Literatura

Burung elang meninggalkan sarang. Terbang jauh, jarak ditempuh. Lama-lama bersemi rasa jenuh. Kangen hanya terhenti di angan-angan. Mau pulang kembali, duh jauh nian.

Fantasi sedang menghampiri. Ia menyela di dalam mimpi. Bersama bayang-bayang, merindu cahaya lama.

Jika cahaya itu berubah jadi rona wajah. Rasa kangen pun tergugah. Dengan sabar menyusun mosaik. Merangsang imajinasi, asosiasi, atau mungkin delusi.

Keadaan sudah berbeda jauh. Aku di sini, engkau di sana. Air mata rindu kadang menghangat. Di pipi penantian yang belum mendekat. Semestinya emosi ini hanyalah sesaat.

Suatu hari akan makin disyukuri. Cinta hening enggan berpaling. Semoga air mata cepat mengering."Dleweran luh kangen bakal cepet garing. Nihil lacrima citius arescit".

Kepedihan karena jarak yang menjauh, mestinya berpayung sabar. Siapa tahu kita mampu berpredikat paling. Paling setia menunggu. Saling mengerti bahwa air mata cinta yang berjarak itu hanyalah sementara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun