Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jempol Itu Keren

18 Mei 2022   06:37 Diperbarui: 18 Mei 2022   06:39 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri  -  Besubroto

Memberi pujian, sungguh berat nian. Lebih mudah kiranya, melakukan hujatan atau ujaran kebencian.

Jempol itu sekeluarga dengan telunjuk dan kelingking. Sebagai ibu jari, ia ditugasi untuk memberi apresiasi. Ini tugas berat, lebih sulit dibanding memuji diri sendiri.

Jempol itu keren. Membebaskan diri dari rasa tergadai. Semakin tulus dalam memuji, aura jempol makin bersinar murni. Jauh dari pemerah bibir, atau "abang-abang lambe", yang terkesan nyinyir. 

Jempol pun malang melintang sebagai kiat berdagang.

Jempol itu keren. Bebas lepas dari keadaan tergadai. Walau sudah berwujud manusia, kita masih harus belajar menjadi manusia. "Learn to be human". Bebas dari rasa tergadai. Pasrah tapi tetap perkasa, dalam segala cuaca.

Jempol itu keren. Tidaklah tamak seperti monster yang berkaki besi. Melahap bumi, menguras laut, tiada henti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun