Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terjebak di Kotak

14 Desember 2021   07:07 Diperbarui: 14 Desember 2021   07:11 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Kain Bugis"  -  dokpri besubroto  

HIdup terlotak-kotak. Setiap kotak dipercaya paling benar. Lainnya salah. Setiap kotak merasa yang paling indah.

Setiap kotak menyimpan sejuta argumentasi. Warnanya paling asli. Tiada yang menyamai.

Di dalam kotak, mereka tumbuh. Berusaha sehat jasmani dan rohani. Bisa bermain-main aman. Terus mencari, apa hakikat cinta sejati.

Setiap tepi kotak sebenarnya cair. Tapi selalu dihitam tebalkan. "Hitamku bukan hitammu. Putih tak ada di tempatmu". Begitulah seterusnya. Akhirnya kain yang berwarna warni itu, dipaksa menjadi satu pilihan saja. Hitam atau putih.

Jika sudah kecemplung di kotak, terasa menghilang rasa bingung. Semua dianggap satu warna. Satu jawaban, untuk pertanyaan yang beraneka.

Jika terdapat garis tipis saja, dikembangkanlah rasa curiga. Entah itu garis merah, kuning, atau hijau.

Sementara itu, pagi ini di alam liar, burung-burung masih berkicau. Bersahut-sahutan dalam simphoni perbedaan alam.

Kotak itu dipandang sudah penuh. Ia menampik perbedaan sekecil apa pun. Penuh dan jenuh, tak nyaman untuk dijadikan medium berkontemplasi yang tenang.

Kotak-kotak itu sebenarnya ingin menampilkan keindahan. Tapi sering tidak menyukai perbedaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun