Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dipeluk Kenang, Dipagari Angan

23 November 2021   21:04 Diperbarui: 23 November 2021   21:06 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Jam Gadang"  -dokpri birru

Cuaca dingin menghunjam. Di atas jam, langit tertegun diam. Walau gadang, dia seperti jam lain dalam membilang. Sehari semalam, tetap dua puluh empat jam.

Perjalanan jiwa ini tak mungkin hanya diukur dengan waktu. Jika khasanah dibiarkan berlalu, hanya menyisakan seonggok batin yang layu.

Tugas jarum memang melewati angka-angka. Suara detik gemericik. Seperti daun kering meninggalkan musim. Menguning, menggotong derita. Setiap hari diguncang cuaca.

Sang waktu sedang menjamu pengalaman malam. Hingga nyenyak tidur, mengikuti alur.

Waktu terkadang tidak mungkin berbagi adil. Bagi pemalas, waktu terlalu leluasa. Bagi yang sedang jatuh cinta, waktu berlalu cepat seperti disengaja.

Aku ingin, waktu masih mampu merangkai musim demi musim. 

Masa lalu, hangat dipeluk kenangan. Masa depan, dipagari oleh angan-angan. 

Jam gadang Bukittinggi, lambang keabadian, dalam suasana yang berganti-ganti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun