Ada tandanya, rindu meletup lagi, di hati sunyi. Aku kan cari, di mana gerangan, kamu sembunyi. Kau letupkan rindu, aku tertahan, menantikanmu.
Aslinya aku cuek, kau gembira, atau luka. Tapi yang pasti, jika aku sendiri, terbanglah nyaman.
Sungguh luar biasa, pijar di mata, runtuhkan jiwa. Pejam sebentar, agar aku bersiap, menatap harap.
Matamu nyala, di seluruh ruangan, gelap tak apa. Justru karena itu, menjadi fokus, lebih menjurus.
Cinta asyik terhenyak, aku serius, kamu mengelak. Jinak-jinak merpati, bila mendekat, tersering pergi.
Ku ingin memelukmu, agar tak jalang, semakin tenang. Dengar irama jantung, berdetak sama, itu pertanda. Kamu jodohku, bukan jodohnya, mari pulang bersama.